Daerah

KUA Awangpone Gelar Pembinaan Ketua UPZ Dan Pelopor Zakat Dirangkaikan Dengan Pembinaan Kebimasan

Foto Kontributor
Humas Bone

Kontributor

Selasa, 09 September 2025
...

Awaru, (Kemenag Bone) – Semangat kebersamaan dalam mengelola zakat semakin terasa di Kecamatan Awangpone. Hal ini tampak jelas ketika Kantor Urusan Agama (KUA) Awangpone menggelar kegiatan Pembinaan Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan Pelopor Zakat se-Kecamatan Awangpone, yang dirangkaikan dengan Pembinaan Kebimasan. Selasa, 9 September 2025.

Acara yang dipusatkan di aula KUA Awangpone ini dihadiri oleh Baznas Kabupaten Bone, kepala seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Bone, Ketua UPZ dari berbagai desa dan kelurahan, para pelopor zakat, serta jajaran penyuluh agama Islam. Kehadiran mereka menandai komitmen bersama untuk membangun gerakan zakat yang lebih terarah, profesional, dan berdampak luas bagi kesejahteraan umat.

Dalam sambutannya, Kepala KUA Awangpone menegaskan bahwa zakat memiliki kedudukan yang sangat strategis, tidak hanya dalam dimensi ibadah, tetapi juga sebagai pilar sosial-ekonomi umat.
“Zakat adalah instrumen untuk menghadirkan keadilan dan pemerataan kesejahteraan. Melalui zakat, kita bisa menghadirkan senyum di wajah fakir miskin, kita bisa membantu pendidikan anak-anak yatim, bahkan kita bisa memberdayakan usaha kecil masyarakat. Karena itu, peran UPZ sangat vital dalam memastikan zakat dihimpun dan disalurkan secara tepat dan transparan,” ungkap Abdurahim Riduang.

Beliau juga menambahkan, pembinaan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi para Ketua UPZ agar lebih cakap dalam mengelola zakat, infaq, dan sedekah, serta mampu menjadi teladan yang mendorong masyarakat untuk semakin sadar akan kewajiban zakat.

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Bone dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara UPZ di tingkat kecamatan dengan Baznas kabupaten Bone

“UPZ adalah ujung tombak pengelolaan zakat di desa dan kelurahan. Keberhasilan Baznas dalam mengoptimalkan zakat sangat bergantung pada kinerja dan keseriusan UPZ. Melalui pembinaan ini, kami berharap Ketua UPZ semakin profesional, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan amanah umat. Dengan kerja sama yang solid, zakat di Bone dapat benar-benar menjadi kekuatan yang menyejahterakan masyarakat,” ujar H. Zainal

Yang menarik, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengelolaan zakat, tetapi juga dirangkaikan dengan pembinaan kebimasan. Materi kebimasan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Bone menekankan pentingnya moderasi beragama, penguatan dakwah sosial, dan peran tokoh masyarakat dalam menjaga harmoni kehidupan beragama.

“Kebimasan adalah ruang pembinaan umat, dan zakat adalah salah satu instrumen penting dalam membangun kesejahteraan umat. Jika keduanya berjalan beriringan, insya Allah masyarakat Bone akan semakin kuat secara spiritual, harmonis dalam kehidupan sosial, dan mandiri dalam bidang ekonomi. Karena itu, kami mengajak semua Ketua UPZ untuk tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga menanamkan nilai dakwah, kerukunan, dan moderasi beragama dalam setiap langkahnya,” tegas Salahuddin Siata

Sinergi antara pembinaan UPZ dan kebimasan dinilai sangat penting, sebab zakat dan dakwah sosial tidak dapat dipisahkan. Zakat bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga memiliki dimensi dakwah, membangun solidaritas, dan memperkokoh kerukunan.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi demi sesi pembinaan. Mereka tidak hanya menyimak materi, tetapi juga aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam mengelola zakat di wilayah masing-masing.
“Pembinaan seperti ini sangat bermanfaat. Kami mendapat pemahaman baru, sekaligus termotivasi untuk bekerja lebih maksimal. Ke depan, kami ingin memastikan bahwa zakat yang dihimpun benar-benar memberikan dampak bagi mustahik,” ujar salah seorang Ketua UPZ.

Pelopor zakat yang hadir juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini terus berlanjut secara berkala. Menurut mereka, keberadaan pelopor zakat sebagai jembatan antara muzaki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat) membutuhkan pendampingan berkelanjutan, agar gerakan zakat semakin dipercaya masyarakat.

Di akhir kegiatan, doa bersama dipanjatkan untuk kelancaran dan keberkahan gerakan zakat di Kecamatan Awangpone. Harapannya, zakat tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi benar-benar bertransformasi menjadi gerakan sosial yang mampu mengangkat harkat dan martabat kaum dhuafa.

Dengan adanya pembinaan ini, KUA Awangpone menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi UPZ dan pelopor zakat dalam menjalankan tugas mulia mereka. Zakat diharapkan menjadi motor penggerak kesejahteraan, sedangkan pembinaan kebimasan memperkuat fondasi spiritual dan kerukunan masyarakat.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengelolaan zakat bukan hanya tentang menghimpun dan menyalurkan dana, melainkan juga tentang menanamkan kesadaran, membangun solidaritas, dan menghadirkan kesejahteraan bagi semua. (Agus/Ahdi)

Editor: Mawardi

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default