Pelajaran Penting Mengkaji Ilmu Dalam Giat Literasi Al-Qur'an Di MAN 2 Kota Parepare
Kontributor
Parepare, (Kemenag Parepare) - Kerap kali kita mengira bahwa mengkaji ilmu hanya bisa dilakukan di lembaga pendidikan atau di tempat yang megah. Padahal, semangat belajar sejati itu tidak tergantung pada tempat, tetapi pada hati dan niat seseorang.
Itulah mukadimah kuliah tujuh menit (kultum) yang disampaikan oleh Alief Afiq selaku perwakilan kelas XII C-1 dalam Giat Literasi Al-Qur'an di Halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare edisi Jumat, 31 Oktober 2025.
Prakultum, Muhammad Arib Aiman melantunkan tilawah Al-Qur'an dilanjutkan pembacaan Surah Yasin dan doa khatamul Qur'an yang dipimpin oleh Muhammad Anas Wafiq dan Muhammad Fajar Iqrar. Pembacaan doa oleh Muhammad Ridwan di penghujung kegiatan yang dipandu oleh Mifta Nur Fatimah.
Inti kultum, Alief Afiq menarasikan kisah Ibnu Abbas yang tidak berhenti belajar sepeninggal Rasulullah. Ibnu Abbas sungguh menghormati Gurunya dan rela menunggu di depan pintu rumah, di bawah panas terik sinar matahari menyengat hingga Zaid sebagai sang Guru terbangun.
"Begitulah sikap seorang pengkaji ilmu yang diamalkan Ibnu Abbas sehingga karena ketangguhan, kesabaran, dan adabnya kepada sang Guru, Allah memuliakannya. Ibnu Abbas kemudian dikenal sebagai 'turjumanul Qur'an', yaitu penafsir Al-Qur'an terbaik di antara sahabat nabi.
Dari kisah Ibnu Abbas, kita dapat mengambil pelajaran penting. Kesatu, ilmu tidak datang kepada orang malas tetapi kepada mereka yang sabar, berikhtiar, dan menghormati gurunya.
Kedua, adab lebih tinggi dari kepandaian yang berarti kita tidak hanya pandai tetapi juga harus beradab. Ketiga, ilmu adalah cahaya yang menuntun hidup sehingga dengan ilmu seseorang bisa membedakan yang benar dan salah, serta yang baik dan buruk," paparnya. (Adi)