KUA Se-Luwu Timur Perkuat Peran Sosial Dan Keagamaan Melalui Sistem Deteksi Dini
Kontributor
Malili (Kemenag Lutim) -- Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Luwu Timur terus didorong untuk menghadirkan inovasi dalam pelayanan keagamaan sekaligus peran sosial di tengah masyarakat. Salah satu terobosan yang mulai diterapkan adalah Early Warning System (EWS) dengan tagline “KUA Siaga: Mendeteksi dan Meredam Gejala Konflik Sejak Dini”.
Kegiatan peluncuran program ini digelar di Aula Mini Kementerian Agama Luwu Timur pada Senin, 22 September 2025, dengan dihadiri para kepala KUA dan penyuluh agama se-Luwu Timur. Hadir pula Kepala Kemenag Luwu Timur, H. Muhammad Yunus, serta Ketua Tim Bina Lembaga dan KUB Kanwil Kemenag Sulsel, H. Mallingkai Ilyas, yang hadir sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Lutim, H. Muhammad Yunus, menegaskan bahwa program EWS dirancang sebagai langkah preventif dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Sistem ini memungkinkan KUA untuk mengidentifikasi gejala atau indikasi konflik sejak dini agar dapat segera dilakukan pencegahan.
“Peran KUA tidak lagi sebatas pada pencatatan nikah, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam membina kerukunan umat beragama. Melalui EWS ini, kita ingin memastikan setiap potensi konflik dapat diantisipasi sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar,” jelasnya.
Implementasi sistem deteksi dini ini akan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah desa, hingga aparat keamanan. Informasi yang diperoleh dari masyarakat akan diolah sebagai dasar pemetaan potensi kerawanan sekaligus penyusunan langkah-langkah antisipatif yang tepat.
Lebih dari sekadar sistem peringatan, EWS juga dirancang sebagai media edukasi untuk mengajak masyarakat aktif menjaga keharmonisan sosial, memperkuat budaya dialog, serta mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Dengan semangat “KUA Siaga: Mendeteksi dan Meredam Gejala Konflik Sejak Dini”, diharapkan seluruh KUA di Luwu Timur dapat menjadi pusat penguatan moderasi beragama sekaligus benteng perdamaian di tengah keberagaman masyarakat.