MAN Pinrang Hadirkan Tes Moderasi Beragama: Dari Peserta Didik Hingga Tenaga Kependidikan
Kontributor
Paleteang, (Kemenag Pinrang) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Pinrang terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat penguatan moderasi
beragama di lingkungan madrasah. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan Tes
Moderasi Beragama yang digelar selama dua hari, Rabu–Kamis (17–18 September
2025).
Pelaksanaan tes ini dibagi menjadi dua tahap. Pada Rabu
(17/09/2025), tes diperuntukkan bagi peserta didik MAN Pinrang. Sementara itu, pada
Kamis (18/09/2025), giliran pendidik dan tenaga kependidikan yang mengikuti tes
tersebut. Kegiatan ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk
hadirnya Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kabupaten Pinrang, Muhammad
Rusni, serta Pengawas Madrasah Kabupaten Pinrang, Andi Fatimah Kadir, yang
bertindak selaku pengawas kegiatan.
Koordinator Penguatan Moderasi Beragama MAN Pinrang, Subair,
menjelaskan bahwa pelaksanaan tes ini merupakan bagian dari laporan atas
perjanjian kinerja (Perkin) tahun 2025. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini
menjadi bukti nyata implementasi Asta Protas Kementerian Agama RI serta Asta
Aksi Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
“Tes moderasi beragama ini bukan hanya sebatas formalitas,
melainkan bentuk evaluasi dan penguatan agar nilai-nilai moderasi benar-benar
terinternalisasi dalam diri pendidik, tenaga kependidikan, maupun peserta
didik. Ini adalah bagian dari komitmen madrasah dalam mendukung program
prioritas Kementerian Agama,” ungkap Subair.
Sementara itu, Kepala MAN Pinrang, Ansyar, dalam
keterangannya menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan ilmu yang wajib
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, jika nilai-nilai
moderasi dapat dimaksimalkan, maka hal itu akan sejalan dengan kurikulum
berbasis cinta yang diterapkan di MAN Pinrang.
“Kurikulum cinta yang kami jalankan memiliki lima pilar
utama, yakni cinta kepada Allah dan Rasul, cinta ilmu, cinta lingkungan, cinta
diri dan sesama manusia, serta cinta tanah air. Semua ini dapat terwujud secara
utuh jika moderasi beragama menjadi sikap hidup sehari-hari,” jelas Ansyar.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pokjawas Kabupaten Pinrang,
Muhammad Rusni, juga menegaskan pentingnya pelaksanaan tes moderasi.
Menurutnya, tes ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana sikap moderasi atau
sikap tengah-tengah sudah diterapkan di lingkungan madrasah.
“Sebagai guru maupun tenaga pendidik, kita harus menjadi
teladan dalam mengamalkan sikap moderasi. Moderasi itu bukan berarti mengurangi
kadar agama, tetapi bagaimana kita mampu menempatkan diri secara adil, bijak,
dan tidak ekstrem. Harapan saya, sikap tengah-tengah ini benar-benar dapat
menjadi karakter bagi seluruh warga MAN Pinrang,” tegasnya.
Pengawas Madrasah Kabupaten Pinrang, Andi Fatimah Kadir,
juga memberikan apresiasi atas inisiatif MAN Pinrang dalam melaksanakan
kegiatan ini. Ia menilai bahwa tes moderasi beragama menjadi salah satu langkah
penting dalam menjaga keharmonisan, toleransi, dan kebersamaan di lingkungan
pendidikan.
Kegiatan tes moderasi beragama di MAN Pinrang ini pun
mendapat respon positif dari peserta. Para guru dan tenaga kependidikan menilai
bahwa kegiatan ini memberi ruang refleksi untuk melihat sejauh mana sikap
moderasi telah mereka jalankan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara bagi
peserta didik, kegiatan ini menjadi sarana untuk memahami bahwa sikap moderasi
adalah bagian penting dari karakter pelajar madrasah.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, MAN Pinrang berharap
dapat semakin memperkuat posisinya sebagai madrasah yang berkomitmen pada
penguatan moderasi beragama. Selain menjadi bentuk implementasi program
nasional, kegiatan ini juga diharapkan dapat mencetak generasi pendidik dan
peserta didik yang berkarakter moderat, cinta damai, serta siap menjadi teladan
di tengah masyarakat. (MR/Lentera)