Pembelajaran Bahasa Inggris MTsN 1 Sinjai, Mengasah Kemampuan Speaking Lewat Split Information Technique

Kontributor

Sinjai, (Kemenag Sinjai) --- Pembelajaran Bahasa Inggris
memainkan peran penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya
bagi peserta didik kelas 7 yang baru memasuki jenjang pendidikan menengah
pertama. Kamis (07/08/2025)
Seperti yang terlihat dalam proses pembelajaran
Bahasa Inggris di kelas 7.1 pada jam ke-3, 4, dan 5 oleh guru mata pelajaran,
Megawati. Materi yang diangkat kali ini adalah Greetings, yang diajarkan
melalui pendekatan Split Information Technique, atau yang dikenal juga dengan
Flipped Classroom (Pembelajaran Terbalik).
Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengoreksi kemampuan berbicara (speaking) peserta didik. Dengan memaksimalkan
waktu di kelas, metode ini memungkinkan pembelajaran yang lebih berpusat pada
peserta didik, meningkatkan produktivitas bahasa, serta mendorong semangat dan
keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Split Information Technique merupakan metode
yang menempatkan proses latihan sebagai inti dari kegiatan di kelas. Peserta
didik diminta untuk mempelajari materi dasar secara mandiri, kemudian
mempraktikkannya melalui role play (bermain peran) dan diskusi.
Dalam praktiknya, mereka berpasangan untuk
saling memperkenalkan diri dan mengoreksi kemampuan berbicara masing-masing
saat bermain peran.
Seluruh peserta didik kelas 7.1 tampak antusias
dan menikmati pembelajaran. Meskipun diwarnai dengan canda tawa saat sesi
bermain peran, suasana tersebut justru menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan. Kekakuan dalam proses belajar menjadi mencair saat peserta didik
merasa bahagia.
Megawati memberikan apresiasi atas ketekunan
dan partisipasi aktif para siswa. Ia menekankan bahwa yang paling penting dalam
proses pembelajaran adalah menghadirkan rasa senang dan nyaman dalam setiap
pertemuan.
pembelajaran Bahasa Inggris dalam Kurikulum
Merdeka bukan hanya tentang penguasaan bahasa semata, tetapi juga membentuk
karakter, memperluas wawasan global, serta mempersiapkan peserta didik menjadi
individu yang adaptif dan kompeten di masa depan. (AJ/Arf)