Provinsi

Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sulsel Hadiri Sannipata Waisak 2569 BE / 2025 Di Mamuju

Foto Kontributor
Andi Baly

Kontributor

Minggu, 08 Juni 2025
...

MAMUJU, KEMENAG SULSEL ~ Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Sumarjo menghadiri  perayaan Sannipata Waisak yang pelaksanaannya dipusatkan di Mamuju Sulawesi Barat, Sabtu 7 Juni 2025.

Perayaan yang digelar di Hotel d’Maleo and Convention Mamuju ini berlangsung meriah dengan dihadiri sekira 450 orang dari berbagai kabupaten kota se-Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, serta sejumlah umat Buddha dari pulau Kalimantan.

Pun hadir tiga Bhikhu Sangha, yakni YM Bhikku Subbhapanno Mahatera, ⁠YM Bhikkhu Sirirattano Mahatera,  ⁠YM Bhikkhu Jayamedho Thera, dan ⁠Ketua Umum Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Widjaya.

Sementara dari pejabat pemerintah hadir Gubernur Sulawesi Barat, Kapolda Sulawesi Barat serta unsur Fokrkopimda lainnya. Hadir pula Kabag TU , Pembimas Buddha, dan Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Sulbar. Semua menyatu dalam kebersamaan dan kehangatan guna mewujudkan tema yang diusung “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Mewujudkan Perdamaian Dunia.”

Rangkaian kegiatan dimulai pada pukul 16.15 WITA, dengan menampilkan persembahan lagu dari anak-anak, remaja, serta tari-tarian yang dibawakan oleh umat Buddha sendiri yang melambangkan kegembiraan dan semangat kebersamaan dalam menyambut perayaan Sannipata Waisak.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Budi Oetomo, Perayaan Sannipata Waisak bagi umat Buddha merupakan perayaan keagamaan yang sangat penting, dekaligus menjadi momentum pertemuan batin antar umat Buddah dalam mengenang tiga peristiwa besar yang menjadi dasar ajaran Sang Buddha.

"Waisak bukan sekadar seremonial, melainkan merupakan pertemuan batin umat Buddha dalam mengenang dan merenungkan tiga peristiwa besar yang menjadi dasar ajaran Sang Buddha: kelahiran, pencerahan, dan Parinibbāna," ungkap Budi Utomo.

Adapun Pesan Sannipāta Waisak pada perayaan ini dibawakan oleh YM Bhikkhu Subbhapanno Mahatera. Dengan bahasa yang halus dan menyejukkan, beliau menyampaikan salam hormat kepada seluruh tamu undangan.

Bhikkhu Subbhapanno Mahatera mengungkapkan bahwa perayaan Sannipata Waisak adalah milik seluruh umat, karena ajarannya memuat nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang bersifat universal, dimana setiap orang tidak hidup hanya untuk dirinya sendiri, tidak terjebak dalam ego, tetapi justru meningkatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan untuk mewujudkan perdamaian dunia.

"Dan itu harus dimulai dari perdamaian dengan diri sendiri, sehingga kita dapat hidup rukun dan damai, menuju satu tujuan yang sama," ungkapnya.

Semetara itu, Kabag TU H. Suharli, mewakili Kakanwil Kemenag Sulawesi Barat menyampaikan bahwa perayaan Hari Raya Waisak merupakan perayaan tahunan yang dirayakan oleh umat Buddha, dengan harapan akan menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh umat.

Pada kesempatan ini, Suharli juga mengungkapkan, Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat akan membangun rumah ibadah dalam kompleks perkantoran sebagai wadah bagi masing-masing umat beragama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.

Selanjutnya, Gubernur Sulawesi Barat, H. Suhardi Duka yang memberikan sambutan terakhir menyampaikan harapannya agar umat Buddha semakin meningkatkan iman dan pemahaman ajaran Buddha, agar bebas dari penderitaan (dukkha).

"Dengan bebas dari penderitaan, manusia menjadi semakin bebas dalam menjalani hidup, dan dapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan Doa Kebangsaan yang dipimpin oleh YM Bhikkhu Sirirattano Mahatera dan didampingi oleh perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu. Hal ini menunjukkan persaudaraan dan kebersamaan antarumat beragama dalam membangun kehidupan yang harmonis, saling menghargai, dan menjaga satu sama lain.

Seluruh rangkain acara ini berjalan dengan baik berkat kerja keras panitia dibawah pendampingan Charlie Wijaya, yang juga merupakan anggota FKUB Kabupaten Mamuju.

Sebagai tanda penghargaan, diberikan cenderamata kepada para pejabat yang memberikan sambutan, serta kepada para pengurus rumah ibadah Buddha. Setelah kegiatan Sannipāta, acara dilanjutkan dengan pelantikan pengurus baru yang dilaksanakan di Water Park Maleo.(*)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default