Daerah

Pengurus KDK MUI Luwu Dilantik, Fokus Pada Dakwah Dan Pembinaan Masyarakat Rentan

Selasa, 30 September 2025
...

Belopa (Kemenag Luwu) – Komite Dakwah Khusus (KDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Luwu masa khidmat 2023–2025 resmi dikukuhkan di ruang PLHUT Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu. Pengukuhan ini dihadiri oleh Wakil Ketua KDK MUI Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Syamsuddin Nur, M.Si, Ketua Umum MUI Kabupaten Luwu, Drs. H. Nasaruddin Bin A, serta seluruh jajaran MUI Luwu.

Ketua KDK MUI Luwu, H. Muhammad Suyuti, S.Ag., MM, menegaskan komitmennya menjadikan KDK sebagai lembaga dakwah murni yang bebas dari kepentingan politik.

“Saya berharap organisasi ini tidak menjadi wadah politik praktis. Bila dalam satu tahun ke depan KDK dinilai tidak layak, saya siap dievaluasi dan diganti,” ujarnya.

Ia menambahkan, fokus utama KDK adalah menangani persoalan kemurtadan, khususnya di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

“Biasanya persoalan itu muncul karena faktor ekonomi. Karena itu, para dai diharapkan tidak hanya berdakwah secara rutin, tapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

Ketua Umum MUI Kabupaten Luwu, Drs. H. Nasaruddin Bin A, mengapresiasi kiprah MUI sebagai lembaga yang telah menjadi panutan di tingkat nasional maupun internasional. Namun, ia mengingatkan agar tujuan utama MUI bukan sekadar untuk dikagumi, melainkan bekerja nyata dalam pembinaan umat.

“Kita tidak lagi berpikir untuk dikagumi, tetapi fokus pada apa yang harus kita kerjakan. MUI adalah pengayom seluruh organisasi Islam. Karena itu, mari bekerja ikhlas untuk dakwah,” tegasnya.

Nasaruddin juga mengajak seluruh pengurus dan tokoh agama di Kabupaten Luwu memperkuat ukhuwah Islamiyah dan berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat.

Sementara itu, Wakil Ketua KDK MUI Sulawesi Selatan, Dr. H. Syamsuddin Nur, M.Si, menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Dr. KH. Masykur Yusuf, M.Ag, KDK Provinsi terus memperkuat peran dakwah strategis di wilayah-wilayah khusus.

“Saya optimistis KDK Luwu akan maju. Kejujuran dan komitmen ketua di awal menjadi tanda baik bagi perjalanan organisasi ini,” ungkapnya.

Ia menekankan, KDK bukan sekadar pelengkap struktur organisasi, melainkan harus menjadi ujung tombak MUI dalam eksekusi dakwah di lapangan.

“MUI berperan sebagai pengayom dan pemberi fatwa, sedangkan KDK harus berada di barisan terdepan menghadapi persoalan umat,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Syamsuddin berharap kehadiran KDK Luwu dapat memberi solusi atas persoalan keummatan, bersinergi dengan pemerintah, Kementerian Agama, serta organisasi keagamaan lain.

“Kehadiran KDK harus benar-benar dirasakan masyarakat. Mari berbagi peran dan berkontribusi mencari solusi atas problem umat yang semakin kompleks,” pungkasnya. (Um/Isl).

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default