Daerah

Perkuat Deep Learning Dan Kurikulum Cinta, Pengawas Bina Hadir Di MTsN Gowa

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Rabu, 06 Agustus 2025
...

Bontomarannu (Kemenag Gowa). Azis Masang, Pengawas Bina MTsN Gowa hadir di tengah-tengah guru MTsN Gowa dalam kegiatan pembinaan guru yang berfokus pada pendalaman konsep deep learning dan penguatan Kurikulum Cinta, Selasa (5/8/2025). 

Kegiatan ini dihadiri oleh Kamad, para wakamad dan puluhan guru MTsN Gowa yang antusias menyimak arahan dan materi yang disampaikan dengan penuh semangat dan wawasan.

Dalam sambutannya, Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum, Syaifuddin Achmad, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi mendalam atas kesediaan Pengawas Bina untuk hadir secara langsung. Ia menyebutkan bahwa kehadiran Pengawas Bina merupakan bentuk nyata dukungan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan karakter guru sebagai pilar utama pendidikan madrasah.

“Bimbingan seperti ini tidak hanya memperkaya wawasan pedagogik kami, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual dan emosional dalam mendidik,” ungkap Syaifuddin dengan penuh haru. Ia juga menyampaikan harapannya agar Kurikulum Cinta dapat benar-benar menjadi budaya belajar di MTsN Gowa, bukan sekadar pendekatan teoritis.

Azis Masang, dalam paparannya, menekankan pentingnya deep learning sebagai strategi pembelajaran yang mampu mengasah daya pikir kritis, rasa ingin tahu, dan kemampuan reflektif siswa. Ia menjelaskan bahwa guru madrasah perlu melampaui pendekatan instruksional biasa, dengan membangun pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan kolaboratif.

Selain itu, Kurikulum Cinta menjadi sorotan utama dalam pembinaan tersebut. Menurut Dr. Azis, kurikulum ini mengandung nilai-nilai kasih sayang, keikhlasan, toleransi, dan tanggung jawab, yang diinternalisasikan dalam setiap interaksi pembelajaran. Ia menambahkan bahwa ketika guru mengajar dengan cinta, siswa pun akan belajar dengan jiwa yang terbuka dan bahagia.

Suasana pembinaan berlangsung hangat dan penuh dialog. Para guru terlibat aktif dalam sesi tanya jawab, berbagi pengalaman, serta mendiskusikan tantangan dan peluang dalam menerapkan pendekatan deep learning dan Kurikulum Cinta di kelas masing-masing. Beberapa peserta bahkan menyampaikan testimoni langsung tentang transformasi yang telah mereka alami dalam beberapa bulan terakhir.

“Saya merasa lebih hidup dalam mengajar. Konsep deep learning dan kurikulum cinta membuat saya bukan hanya menyampaikan materi, tapi menyentuh hati siswa,” ujar Arifuddin salah satu guru Bahasa Arab dengan antusias. Respons positif ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan ini telah menyentuh ruang-ruang pembelajaran secara substansial.

Harapan besar pun mengiringi langkah para pendidik untuk terus melanjutkan perjuangan intelektual dan spiritual dalam mewujudkan madrasah yang unggul, berkarakter, dan penuh cinta.(Nas/OH)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default