Bontomarannu (Kemenag Gowa). MTsN Gowa menerima kunjungan dari Tim Badan Gizi Nasional dalam rangka pelaksanaan Program MBG (Makanan Bergizi Gratis) untuk sektor Bontomarannu pada, Rabu (3/9/2035). Kegiatan ini bertujuan untuk mendata peserta didik yang akan menjadi penerima manfaat program, sebagai bagian dari upaya peningkatan gizi anak usia sekolah di wilayah Sulawesi Selatan.

Tim Badan Gizi Nasional yang diwakili oleh Yuris Beta disambut hangat oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas MTsN Gowa, Nasir Suddin, di Ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu MTsN Gowa. Suasana pertemuan berlangsung penuh keakraban dan semangat kolaboratif, mencerminkan komitmen bersama dalam mendukung kesehatan generasi muda.

Dalam pendataan, MTsN Gowa menyerahkan data lengkap sebanyak 487 peserta didik yang telah diverifikasi sesuai dengan kriteria penerima Program MBG. Jumlah Data peserta didik tersebut mencakup seluruh peserta didik dari tiga tingkatan yakni kelas VII, VIII dan IX.

Yuris Beta, selaku perwakilan Badan Gizi Nasional, menyampaikan apresiasi atas kesiapan MTsN Gowa dalam mendukung program nasional ini. “Kami sangat mengapresiasi MTsN Gowa yang telah menyambut dan memberikan data yang lengkap. Ini menunjukkan bahwa madrasah memiliki perhatian besar terhadap kesehatan anak-anak didiknya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Program MBG bukan sekadar distribusi makanan, tetapi merupakan langkah strategis untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. “Kami berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi peserta didik di sektor Bontomarannu,” tambah Yuris.

Sementara itu, Nasir Suddin menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan Badan Gizi Nasional kepada MTsN Gowa sebagai mitra penerima manfaat. “Kami merasa bangga dapat berkontribusi dalam program yang sangat mulia ini. Semoga data yang kami berikan dapat menjadi awal dari perubahan positif bagi anak-anak kami,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar Program MBG dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak peserta didik di masa mendatang. “Kami berharap program ini tidak hanya berhenti di tahap pendataan, tetapi benar-benar hadir di tengah anak-anak kami sebagai bentuk nyata perhatian negara terhadap masa depan mereka,” tutup Nasir dengan penuh harap.(Nas/OH)