Pesan Cinta Rasulullah Menggema Di Luwu, Ali Yafid: Pendidikan Harus Berbasis Kasih

Kontributor

Belopa (Kemenag Luwu) – Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang dibawakan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali
Yafid, S.Ag., M.Pd.I, menjadi momen penuh makna sekaligus haru bagi masyarakat
Kabupaten Luwu. Kehadiran Bupati Luwu, H. Patahuddin, S.Ag., turut menambah
hangatnya suasana peringatan Maulid pada Senin (8/9/2025).
Dalam hikmahnya, ia menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia
paripurna, teladan utama bagi umat Islam. Nabi lahir pada 12 Rabiul Awal 571 M
dan wafat pada 12 Rabiul Awal 632 M. “Beliau manusia biasa seperti kita, tetapi
kualitasnya luar biasa. Tidurnya tidak seperti tidur kita, keringatnya harum
seperti kasturi, bahkan ludahnya menjadi obat. Semua itu menunjukkan
keistimewaannya,” jelas Ali Yafid.
Lebih jauh, ia menekankan keteladanan Rasulullah dalam kepemimpinan. Nabi
adalah sosok yang peka terhadap penderitaan umatnya, sebagaimana termaktub
dalam Al-Qur’an: azizun ‘alaihi maa anittum, hariisun ‘alaikum.
“Pemimpin sejati tidak rela melihat rakyatnya menderita. Ia harus memberikan
layanan terbaik, menghadirkan kesejahteraan, dan menebarkan kasih sayang kepada
masyarakat,” tegasnya.
Ia juga mengaitkan teladan Rasulullah dengan pendidikan generasi muda.
Menurutnya, program kurikulum berbasis cinta yang digagas Kementerian Agama
adalah wujud nyata menanamkan kasih sayang, empati, dan penghargaan terhadap
perbedaan sejak usia dini. “Kalau cinta yang ditanamkan, maka kebencian,
dendam, dan kesombongan akan sirna. Inilah yang dicontohkan Rasulullah SAW
melalui akhlaknya yang agung,” pungkas Ali Yafid. Isl/Um.