Macanang, (Humas Bone) - Guru-guru di MIN 7 Bone memberikan dukungan penuh terhadap pembiasaan budaya antri saat akan berwudhu, dengan tujuan mengajarkan nilai kesabaran dan keteraturan kepada para peserta didik. Sebelum melaksanakan shalat dhuha berjamaah, peserta didik berbaris antri di halaman mushallah Wahyul Ilmi untuk berwudhu, Rabu (3/4/2024).

Di MIN 7 Bone, pembiasaan budaya antri saat berwudhu menjadi fokus utama dalam upaya mendidik peserta didik. Guru-guru di MIN 7 Bone secara aktif mengajak peserta didik untuk menghormati antrian dan menunggu giliran dengan sabar, sebagai bagian dari nilai-nilai Islam yang diajarkan di madrasah.

Menurut Murni, salah seorang guru MIN 7 Bone, pembiasaan budaya antri ini tidak hanya berdampak positif dalam konteks beragama, tetapi juga membantu membentuk karakter yang baik pada para peserta didik. Dengan membiasakan antri, peserta didik belajar untuk menghargai waktu dan ruang orang lain, serta melatih kesabaran dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Kepala MIN 7 Bone, Husaing, menyatakan bahwa pembiasaan budaya antri saat berwudhu merupakan bagian integral dari pendidikan Islam yang diberikan di madrasah tersebut. Menurutnya, nilai-nilai kesabaran, keteraturan, dan menghormati orang lain adalah aspek penting dalam memperkuat akhlak dan karakter peserta didik. Beliau juga menekankan bahwa pembiasaan ini tidak hanya berlaku di lingkungan sekolah, tetapi juga berperan dalam membentuk perilaku positif di masyarakat. 

Melalui upaya bersama antara guru dan peserta didik, MIN 7 Bone bertekad untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, di mana nilai-nilai agama dan moral dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan, pembiasaan budaya antri ini akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas madrasah, serta membawa dampak positif dalam membentuk kepribadian yang berkualitas pada generasi muda. (FItri/Ahdi)