Pokja Majelis Taklim Kemenag Bulukumba Gelar Rapat Koordinasi, Bahas Penguatan Program Keagamaan Masyarakat

Kontributor

Bulukumba,
(Kemenag Bulukumba) – Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim Kementerian Agama
Kabupaten Bulukumba menggelar rapat koordinasi untuk menyusun dan memperkuat
program kerja majelis taklim di Bulukumba. Kegiatan ini dihadiri oleh para
pengurus Pokja, serta perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Bulukumba, termasuk Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam,
Syafruddin, S.Ag., M.Ag., pada Senin, 26 Mei 2025.
Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi antara majelis taklim sebagai elemen strategis pembinaan umat dengan Kementerian Agama sebagai institusi yang membina dan memfasilitasi program keagamaan di masyarakat.
Dalam
pertemuan tersebut, sejumlah agenda strategis dibahas, mulai dari pengembangan
program pengajian rutin, pemberdayaan masyarakat berbasis majelis taklim,
hingga penguatan ekonomi umat melalui pendekatan spiritual dan sosial. Pokja
juga memaparkan rencana kerja yang diarahkan pada penguatan kapasitas ibu-ibu
majelis taklim sebagai agen perubahan di lingkungan masing-masing.
Kepala
Kantor Kemenag Kabupaten Bulukumba melalui sambutan yang disampaikan oleh Kasi
Bimas Islam, Syafruddin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kerja nyata
Pokja Majelis Taklim. Ia menekankan pentingnya membangun kerja sama yang
harmonis antara majelis taklim dan pemerintah dalam memperkuat pembinaan
keagamaan masyarakat.
“Sinergi
yang kuat antara Kementerian Agama dan majelis taklim sangat penting untuk
meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat, terutama dalam memperkuat
akhlak, ketahanan keluarga, dan pemberdayaan umat,” ujarnya.
Melalui
rapat koordinasi ini, diharapkan Pokja Majelis Taklim dapat menjadi wadah yang
aktif, responsif, dan kolaboratif dalam mendukung program penyuluhan agama,
serta menjadi garda terdepan dalam membina ibu-ibu majelis taklim di berbagai
kecamatan di Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan
ini sekaligus menandai komitmen bersama untuk menjadikan majelis taklim sebagai
pusat pembinaan spiritual, sosial, dan kemandirian umat di tengah tantangan
zaman yang semakin kompleks. (Rido’)