Sampaikan Testimoni Inspiratif Dan Membanggakan; Subair Wakamad Humas MAN Pinrang Pukau Peserta Rakerwil Dan Workshop AI KKMA Sulsel

Kontributor

Makassar, (Kemenag Pinrang) – Kegiatan Rapat Kerja Wilayah
(Rakerwil) dan Workshop Coding serta Artificial Intelligence (AI) yang
diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) Sulawesi Selatan
berlangsung meriah dan penuh makna. Selama dua hari pada 13-14 September 2025 pelaksanaan di Hotel
Aerotel Smile Makassar, para kepala dan wakil kepala madrasah aliyah se-Sulsel
mendapat bekal penting tentang penguatan kompetensi di era digital.
Dalam sesi penutupan, Subair, Wakil Kepala MAN Pinrang
Bidang Humas, mendapat kehormatan untuk tampil sebagai pembicara testimoni
mewakili seluruh peserta. Kesempatan ini menjadi bentuk apresiasi atas
keterlibatan aktifnya selama kegiatan berlangsung.
Dalam testimoninya, Subair menyampaikan rasa syukur atas
transformasi besar yang dialami madrasah. “Dari tiga hari di sini, ada beberapa
hal yang patut kita syukuri. Dulu madrasah kerap dianggap lembaga terbelakang.
Namun, hari ini saya benar-benar merasakan perubahan besar dan berbangga berada
di madrasah,” ujarnya penuh semangat.
Ia menekankan bahwa materi yang diberikan selama workshop
sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini. Salah satunya adalah
pengenalan coding dan pemanfaatan kecerdasan buatan. “Materi ini sangat
penting. Yang pertama soal coding dan AI, atau biasa kita sebut sebagai
‘asisten idaman’. Teknologi ini bisa membantu kita dalam mengelola pembelajaran
dengan lebih efektif,” kata Subair.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa kecerdasan buatan
tidak boleh diperlakukan sebagai sumber kebenaran absolut. “Meskipun AI
memiliki database yang luas, tetap dibutuhkan verifikasi dari manusia. Sebagai
guru, kita tidak boleh kosong ketika menggunakan AI. Kalau kita hanya
bergantung tanpa analisis, maka bisa terjadi malpraktik dalam dunia
pendidikan,” tegasnya.
Subair juga menekankan peran penting guru dalam mengedukasi
siswa mengenai penggunaan teknologi secara benar. Menurutnya, membekali siswa
dengan literasi digital menjadi tanggung jawab bersama agar mereka tidak salah
memanfaatkan kecerdasan buatan. “Yang terpenting adalah bagaimana kita mendidik
siswa tentang cara menggunakan AI secara tepat dan bijak. Dengan begitu, mereka
bisa memetik manfaat, bukan sebaliknya,” tambahnya.
Pernyataan kritis Subair mendapat sambutan positif dari
peserta maupun panitia. Banyak yang menilai bahwa pesan yang disampaikannya
mencerminkan sikap reflektif dan penuh tanggung jawab dalam menyikapi
perkembangan teknologi.
Selain menjadi ajang pembelajaran, momen testimoni tersebut
juga menjadi simbol bahwa madrasah kini siap beradaptasi dengan dunia digital.
Kehadiran perwakilan dari MAN Pinrang sebagai pembicara testimoni semakin
menegaskan bahwa madrasah mampu melahirkan pemimpin yang berpikir visioner.
Kegiatan Rakerwil dan Workshop Coding serta AI yang digelar
KKMA Sulsel diharapkan menjadi titik awal bagi madrasah di seluruh Sulawesi
Selatan untuk melakukan terobosan nyata dalam pendidikan. Materi coding dan AI
dipandang mampu membuka jalan bagi inovasi pembelajaran berbasis teknologi yang
lebih kreatif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Partisipasi Subair dalam forum tersebut diharapkan menjadi
inspirasi bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Dengan semangat belajar
yang berkelanjutan, madrasah diyakini akan semakin maju dan mampu bersaing
sejajar dengan lembaga pendidikan modern lainnya, tanpa meninggalkan identitas
dan kekuatan di bidang keagamaan. (MR/Lentera)