Dapoko (Kemenag Bantaeng) - Santri Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko kembali menorehkan prestasi membanggakan. Pada ajang Musabaqah Tilawatil Barazanji (MTB) Vol. 1, yang diselenggarakan oleh Pengurus, Majelis Ta’lim, dan IRMBB Masjid Besar Babussa’adah Lumpangan, santri As’adiyah Dapoko berhasil meraih Juara 2, Jumat (05/09).

Dalam lomba yang diikuti oleh berbagai peserta dari sejumlah lembaga keagamaan di Kabupaten Bantaeng, Ponpes As’adiyah Dapoko mengutus enam orang santri sebagai perwakilan. Meski persaingan berlangsung ketat, santri Pondok Pesantren As'adiyah Dapoko berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya hingga keluar sebagai juara kedua.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi santri yang bersangkutan, namun juga membawa nama baik pesantren di kancah lokal.

Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko, Kiai Hamzah Israil, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas capaian tersebut.

“Kami sangat bersyukur dan bangga dengan prestasi yang diraih santri kami. Ini adalah buah dari kesungguhan belajar dan latihan. Semoga menjadi motivasi bagi santri lain untuk terus berprestasi dan menjaga tradisi keagamaan yang mulia ini, semoga di lomba selanjutnya bisa menjadi juara pertama” ujarnya.

Membaca barazanji memiliki fadilah yang besar bagi umat Islam, di antaranya sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad saw, mempertebal iman serta menghadirkan ketenangan batin. Selain itu, pembacaan barazanji bertujuan untuk mengenang sejarah kehidupan Rasulullah SAW, menanamkan nilai-nilai keteladanan, dan memperkuat ikatan ukhuwah di tengah masyarakat.

Tradisi membaca barazanji telah menjadi budaya yang terus dilestarikan di Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko. Setiap malam Jumat, para santri bersama guru dan pembina secara rutin melaksanakan pembacaan barazanji di masjid pesantren. Tradisi ini bukan hanya sebagai amalan ibadah, tetapi juga menjadi sarana pembinaan akhlak, mempererat kebersamaan, dan menjaga warisan keilmuan Islam yang telah turun-temurun.

Ajang Musabaqah Tilawatil Barazanji Vol. 1 ini pun menjadi wadah silaturahmi dan syiar Islam melalui seni pembacaan barazanji, sekaligus memperkokoh tradisi keagamaan yang hidup di tengah masyarakat. (umr)