Sehat Jasmani, Damai Batin: Seminar Inklusif Wujudkan Moderasi Beragama

Kontributor

Makassar, Kemenag Sulsel – Peace Center Lt.3 Masjid
An-Nushat menjadi tuan rumah Seminar Inklusif & Sharing Session dengan tema
Keseimbangan Emosi & Kesehatan Lambung, Minggu (21/9/2025). Kegiatan ini
terselenggara atas kerja sama Jemaah Muslim Ahmadiyah Indonesia, Jaringan
Lintas Iman HARMONI, dan Permabudhi Sulawesi Selatan, yang bersinergi
menghadirkan ruang dialog sehat lintas iman.
Narasumber pertama, dr. Muhammad Ranu Shar, Sp.PD, Subsp.
GEH. memaparkan bahwa kesehatan pencernaan memiliki pengaruh besar terhadap
kesehatan mental.
“Mikrobioma usus bukan hanya menjaga daya tahan tubuh,
tetapi juga ikut memengaruhi kondisi otak dan emosi kita. Karena itu, menjaga
pencernaan sama pentingnya dengan menjaga pikiran,” ujarnya.
Ia menyarankan lima langkah praktis menjaga keseimbangan
otak-usus, yakni menerapkan diet sehat, mengelola stres, tidur cukup,
berolahraga teratur, dan menjaga hidrasi tubuh.
Sementara itu, Ketua Permabudhi Sulsel sekaligus anggota FKUB Provinsi Sulsel, Dr. Ir. Yonggris Lao, M.M. menyampaikan pentingnya pengelolaan emosi dalam kehidupan sehari-hari.
“Keterbukaan adalah awal dari keberhasilan. Tubuh jasmani
kita terdiri dari nama dan rupa, keduanya harus diseimbangkan. Melalui latihan
batin seperti meditasi samatha dan vipassana, kita bisa lebih tenang dalam
menghadapi persoalan hidup,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia menyampaikan sambutan
dengan penuh rasa syukur. Ia menyambut baik terselenggaranya seminar ini serta
mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dari berbagai
kalangan lintas iman. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan di
masa mendatang sebagai upaya menumbuhkan sikap saling toleransi, memperkuat
persaudaraan, dan menghidupkan moderasi beragama di tengah masyarakat.
Seminar ini juga mendapat dukungan penuh dan diikuti oleh Pembimas Buddha Sulawesi Selatan, yang menegaskan pentingnya kerja sama lintas komunitas dalam menjaga kesehatan masyarakat. Lebih dari itu, acara ini dinilai sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama yang menekankan penguatan moderasi beragama, kerukunan, dan kualitas pelayanan umat.
Dengan kolaborasi seperti ini, diharapkan masyarakat
semakin menyadari bahwa menjaga kesehatan tubuh dan mengelola emosi merupakan
satu kesatuan yang saling mendukung demi terciptanya kehidupan yang harmonis
dan seimbang.