Watampone, (Kemenag Bone) — Suasana pagi di MTsN 1 Bone terlihat begitu hangat dan penuh kekeluargaan. Kepala Madrasah H. Ambo Asse terlihat berdiri di gerbang sekolah, menyambut kedatangan para siswa satu per satu dengan senyum, sapaan hangat, dan jabat tangan. Kegiatan ini dilaksanakan bersama para Wakil Kepala Madrasah serta guru-guru yang bertugas piket harian, Rabu (16/4/2025).

Tradisi “jemput pagi” yang disertai dengan bersalam-salaman ini merupakan bentuk nyata dari pembiasaan nilai-nilai keislaman sekaligus implementasi dari konsep Sekolah Ramah Anak.

Dalam keterangannya, H. Ambo Asse menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya simbol keramahan, tetapi juga bentuk pendidikan karakter yang berakar dari ajaran Islam.

“Menjemput siswa dengan salam dan senyuman adalah bentuk kasih sayang, dan itu sangat ditekankan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa menyebarkan salam akan mempererat kasih sayang antarsesama. Inilah yang kami coba bangun madrasah sebagai tempat yang menyenangkan dan penuh kehangatan, agar anak-anak merasa aman dan diterima sejak mereka menginjakkan kaki di gerbang,” ungkapnya.

Pembiasaan ini mendapat respons positif dari para guru, terutama guru Pendidikan Agama Islam yang memandangnya sebagai bagian dari dakwah bil hal (dakwah melalui tindakan nyata).

“Ini adalah pembelajaran akhlak yang hidup. Anak-anak melihat langsung bagaimana adab Islam itu diwujudkan. Ini bukan hanya teori di kelas, tapi praktik langsung yang bisa mereka teladani setiap pagi,” tutur salah satu guru PAI MTsN 1 Bone.

Budaya salam-salaman ini akan terus dilaksanakan dan menjadi bagian dari identitas madrasah. Selain mempererat hubungan antara guru dan siswa, kegiatan ini juga memperkuat nuansa madrasah sebagai lingkungan yang humanis, religius, dan ramah anak. (Ebah/Ahdi)