Silaturahmi Bermakna, Penyuluh Agama Pinrang Dapat Wejangan Emas Dari Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Sulsel

Kontributor

Maccorawalie, (Kemenag Pinrang) - Silaturahmi bukan sekadar temu kangen, tetapi menjadi ruang penuh makna ketika diisi dengan arahan dan motivasi dari tokoh penting. Hal inilah yang dirasakan para penyuluh agama se-Kabupaten Pinrang dalam kegiatan Silaturahmi dan Pembinaan Penyuluh Agama Republik Indonesia, yang berlangsung khidmat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pinrang, Senin (28/07/2025).
Acara
ini menjadi istimewa karena menghadirkan narasumber utama, H. Mulyadi Iskandar, Kepala Bidang
Penaiszawa Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan. Kehadirannya disambut
hangat oleh ratusan penyuluh agama dari berbagai kecamatan, yang memenuhi aula
dengan semangat dan antusiasme tinggi.
Kepala
Kantor Kemenag Pinrang, H. Irfan Daming,
membuka acara dengan ucapan syukur dan apresiasi atas kunjungan Kabid
Penaiszawa. “Mungkin ini berkah dari penyuluh-penyuluh baru kita,” candanya
yang langsung disambut tawa hangat para peserta, mencairkan suasana sejak awal
kegiatan.
Dalam
pemaparannya, H. Mulyadi Iskandar menyampaikan sejumlah wejangan emas yang membakar semangat para penyuluh: Prestasi Membanggakan:
Sulawesi Selatan berhasil menempatkan 7 perwakilan dalam 7 kategori pada ajang PAI Award Tingkat Nasional, sehingga
mengantarkan provinsi ini meraih peringkat
ke-3 se-Indonesia. Ini menunjukkan kualitas dan kontribusi penyuluh yang
semakin diakui di tingkat nasional. Peluang
Karier Penyuluh: Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 24 Tahun 2024, penyuluh agama
kini memiliki peluang untuk menjabat sebagai Kepala KUA, membuka ruang pengembangan karier yang lebih luas. Jejak Digital sebagai Dakwah: H. Mulyadi menekankan pentingnya setiap kegiatan penyuluhan
untuk didokumentasikan dan
dipublikasikan di media sosial. “Jejak digital itu bukti kinerja
sekaligus sarana dakwah,” ujarnya, mengajak penyuluh agar tidak ragu
menyampaikan pesan agama melalui dunia digital.
Kerja Sama Strategis:
Penyuluh juga didorong untuk membangun MoU
dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam mengurus sertifikat tanah
wakaf bagi masjid, madrasah, dan aset keagamaan lainnya.
Kegiatan
ini ditutup dengan sesi diskusi
interaktif yang memperlihatkan semangat tinggi para penyuluh dalam
menyambut berbagai tantangan dan peluang baru.
“Silaturahmi
ini menjadi titik balik dalam memperkuat sinergi dan semangat pembaruan. Kita
berharap, kiprah penyuluh agama di Kabupaten Pinrang semakin berdampak dan
adaptif di tengah perubahan zaman,” tutup H. Mulyadi penuh harap. (Juirah)