Upaya Pencegahan Konflik Keagamaan Di Soppeng, FKUB Soppeng Gelar Sosialisasi Early Warning System

Foto Kontributor
arfan

Kontributor

Selasa, 11 Februari 2025
...

Soppeng, Kemenag Sulsel – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Soppeng menggelar sosialisasi Early Warning System (EWS) sebagai langkah strategis dalam mendeteksi dan mencegah potensi konflik sosial berbasis keagamaan. Kegiatan ini berlangsung di Hark Cafe Malaka dan menghadirkan Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, serta Ketua Tim Bina Lembaga dan Kerukunan Umat Beragama, H. Mallingkai Ilyas, sebagai narasumber utama pada Selasa, 11 Februari 2025

Dalam paparannya, H. Mallingkai Ilyas menjelaskan bahwa EWS merupakan sistem peringatan dini yang berfungsi untuk mengidentifikasi indikasi awal potensi konflik keagamaan, sehingga dapat dicegah sebelum berkembang menjadi permasalahan yang lebih besar.

“Pencegahan konflik berbasis keagamaan harus dilakukan secara sistematis dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Early Warning System (EWS) hadir sebagai instrumen strategis yang memungkinkan kita merespons potensi gesekan sosial dengan pendekatan dialogis dan musyawarah,” ujarnya.

Ia juga memaparkan regulasi yang mendasari penerapan EWS, yaitu Keputusan Menteri Agama Nomor 332 Tahun 2023 tentang Sistem Peringatan Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor 22 Tahun 2024 tentang Percepatan Implementasi Sistem Peringatan Dini Pencegahan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat peran FKUB, pemerintah daerah, tokoh agama, serta masyarakat dalam menjaga kerukunan dan mencegah potensi konflik. Peserta diberikan wawasan mengenai mekanisme kerja EWS, termasuk cara mengidentifikasi tanda-tanda awal ketegangan sosial dan langkah-langkah penanganannya.

Kakan Kemenag Kabupaten Soppeng menyampaikan bahwa kehidupan beragama di Kabupaten Soppeng selama ini terjalin harmonis berkat sinergi antara FKUB, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah. Ia berharap sosialisasi ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dalam menjaga stabilitas sosial.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pengurus FKUB Kabupaten Soppeng, tokoh agama, Penyuluh Agama, dan pemuda lintas agama. Dalam sesi diskusi, peserta berbagi pengalaman terkait dinamika kehidupan beragama dan tantangan dalam membangun toleransi.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan penerapan EWS dapat berjalan lebih efektif, sehingga Kabupaten Soppeng dapat menjadi contoh dalam penerapan strategi pencegahan konflik berbasis keagamaan yang inklusif dan berkelanjutan. (rls)

Editor: arfan

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default