Komitmen Nyata: MAN Pinrang Terus Perkuat Moderasi Beragama Di Lingkungan Madrasah

Kontributor

Paleteang, (Kemenag Pinrang) – MAN Pinrang terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat penguatan moderasi beragama di lingkungan madrasah. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui kegiatan penyusunan soal tes moderasi beragama yang dilaksanakan oleh para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di MAN Pinrang. Rabu, (27/08/2025)
Kegiatan ini menjadi bagian
penting dari rangkaian program penguatan moderasi beragama di madrasah,
sekaligus mendukung implementasi Asta Protas Kementerian Agama Republik
Indonesia dan Asta Aksi Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Dengan adanya tes ini, diharapkan seluruh warga madrasah dapat memahami dan
mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama secara lebih mendalam.
Penyusunan soal berlangsung di
MAN Pinrang dengan suasana serius namun penuh semangat. Guru-guru PAI saling
berdiskusi untuk merumuskan instrumen evaluasi yang tepat, sehingga nantinya
tes moderasi beragama dapat mengukur pemahaman peserta dengan baik. Mereka
berfokus pada penyusunan soal yang tidak hanya menilai pengetahuan, tetapi juga
membentuk sikap moderat pada diri siswa.
Turut hadir mendampingi kegiatan
tersebut Wakil Kepala MAN Pinrang Bidang Humas, Subair, yang juga menjabat
sebagai Koordinator Tim Penguatan Moderasi Beragama MAN Pinrang. Kehadiran
Subair memberikan arahan langsung mengenai tata cara penyusunan soal serta pentingnya
menjaga kualitas instrumen yang akan digunakan.
Dalam pemaparannya, Subair
menekankan bahwa ada empat indikator utama yang harus tercermin dalam setiap
soal moderasi beragama. “Indikator tersebut adalah komitmen kebangsaan, sikap
toleransi, anti kekerasan, serta penerimaan terhadap tradisi lokal,” jelasnya
di hadapan para guru.
Lebih lanjut, ia menjelaskan
bahwa penguatan moderasi beragama bukan hanya sebatas wacana, tetapi harus
diwujudkan dalam praktik nyata, termasuk melalui instrumen evaluasi seperti
tes. “Soal yang kita buat ini bukan sekadar untuk menilai, tetapi juga untuk
menanamkan nilai-nilai penting dalam diri siswa, guru, dan seluruh warga
madrasah,” tambahnya.
Penyusunan soal ini tidak hanya
menyasar siswa, tetapi juga guru dan staf MAN Pinrang. Hal ini dilakukan agar
seluruh elemen madrasah dapat bersama-sama membangun ekosistem yang moderat,
inklusif, dan harmonis. Tes moderasi beragama ini dijadwalkan akan digelar pada
9 September 2025 mendatang secara serentak.
Guru-guru PAI yang terlibat
merasa kegiatan ini menjadi pengalaman penting. Mereka tidak hanya berperan
sebagai pengajar, tetapi juga sebagai agen penguat moderasi beragama. Melalui
diskusi intensif, para guru memastikan soal yang dibuat bersifat kontekstual,
relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta sesuai dengan tujuan nasional
penguatan moderasi beragama.
Kegiatan ini sekaligus menjadi
bentuk nyata kontribusi MAN Pinrang dalam mendukung kebijakan Kementerian
Agama. Dengan tes moderasi beragama, diharapkan seluruh warga madrasah memiliki
pemahaman yang lebih komprehensif mengenai pentingnya menjaga persatuan,
menghargai perbedaan, menolak kekerasan, serta melestarikan kearifan lokal.
Dengan persiapan yang matang, MAN Pinrang optimis tes moderasi beragama pada 9 September 2025 mendatang dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal. Kegiatan ini diharapkan mampu mencetak generasi madrasah yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga moderat, toleran, dan berkarakter kebangsaan yang kuat. (MR/Lentera)