Uskup Agung Temui Kakanwil Kemenag Sulsel : Cinta Kasih Adalah Nilai Universal

Kontributor

MAKASSAR, HUMAS KEMENAG - Uskup Agung Makassar, Mgr. Fransiskus Nipa menemui Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid pada Selasa pagi, 16 Juli 2025.
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Kakanwil Kemenag Sulsel itu membahas tentang pembinaan keagamaan, penguatan moderasi beragama, dan penjajakan kerja sama program keumatan.
“Terima kasih Bapak Kakanwil atas penyambutannya. Tentu kita ingin terus merawat hubungan baik yang selama ini telah terjalin antara Gereja Katolik dan Kementerian Agama,” tutur Mgr. Fransiskus Nipa.
Kemenag, lanjut Uskup Agung, kehadirannya benar-benar dapat dirasakan oleh umat Katolik melalui bantuan dan kerjasama yang dibina antara Gereja dan BImas Katolik.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan, seperti pada pelaksanaan Pesparani baru-baru ini,” ungkap Uskup Agung.
“Termasuk pengadaan CPNS Penyuluh Agama Katolik, dimana para Pastor kami diberi kewenangan untuk pengusulkan lokasi penugasannya,” imbuhnya.
Selain itu, Uskup kelahiran Tana Toraja tahun 1964 ini mendorong kelanjutan dari Deklarasi Istiqlal, yaitu sebuah dokumen yang menegaskan komitmen terhadap kerukunan antarumat beragama, ekoteologi, dan perlawanan terhadap dehumanisasi.
“Deklarasi Istiqlal itu bagus untuk ditindaklanjuti, seperti ekoteologi. Di Katolik, penanaman bibit pohon adalah bagian dari pertobatan ekologis dalam upaya membangun kesadaran publik tentang pentingnya menjaga bumi,” tandasnya
Menaggapi kunjungan Uskup Agung Mgr. Fransiskus Nipa ini, Kakanwil Kemenag Sulsel menyampaikan bahwa dirinya selaku pembina seluruh umat beragama di Sulsel, berupaya untuk memberikan perhatian yang sama bagi semua agama tanpa membeda-bedakan,
“Kami terus mendorong pembinaan umat berbasis kemanusiaan. Kita ingin mereka paham agamanya dengan baik, dan membawa nilai-nilai agamanya dalam bermasyarakat dan bernegara. Cinta kasih adalah nilai universal dari semua agama,” katanya.
Pada pertemuan ini, Kakanwil Ali Yafid kembali menegaskan bahwa keberadaan 5 orang CPNS Penyuluh Agama Katolik formasi 2024 untuk Sulawesi Selatan itu penugasannya diserahkan kepada Pastor Paroki masing-masing.
“Silahkan para Pastor
mengusulkan tempat penugasannya. Silahkan diberdayakan anak-anak kita para CPNS
sesuai keilmuannya. Kami tinggal menerbitkan surat tugas sesuai kebutuhan umat,”
tandasnya. (AB)