Parangloe (Kemenag Gowa). Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gowa menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran Mendalam, Sabtu (2/8/2025) di aula madrasah.

Kegiatan ini dibawah naungan bidang akademik dengan menghadirkan narasumber utama, Syamsuddin Rasyid, Sekretaris Jenderal Pokjawas Nasional sekaligus pengawas bina MAN IC Gowa.

Syamsuddin memberikan pemahaman mendalam kepada para guru tentang penerapan kurikulum berbasis cinta dalam pembelajaran.

Ia menekankan bahwa moral merupakan aspek terpenting dalam pendidikan. “Apapun bentuk pembelajarannya pembentukan karakter adalah yang utama,” ujar Daeng Ngawing, sapaan akrabnya.

Empat pilar karakter yang ditekankan meliputi kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian. 

Ia juga memaparkan bahwa Kurikulum Merdeka ibarat tubuh yang membebaskan, sedangkan Kurikulum Cinta adalah jiwanya.

Senada dengan itu, Wakamad Kurikulum MAN IC Gowa, Imran, juga menyampaikan komitmen dalam sambutannya untuk insersi program prioritas kemenag utamanya dalam pendidikan madrasah.

Kepala madrasah (Kamad) yang diwakili oleh Wakamad Kesiswaan MAN IC Gowa, Andri Adi Mustika, menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru atau tenaga pendidik yang telah berpartisipasi dalam workshop ini. 

“Mewakili kepala madrasah, beliau berpesan semoga kegiatan ini dapat memperdalam pemahaman guru tentang prinsip-prinsip desain kurikulum cinta yang efektif, implementasi inovatif, serta evaluasi dan pengembangan konten pembelajaran yang relevan,” tuturnya mewakili Kamad yang sedang melaksanakan rakor KKM di Balikpapan.

Kurikulum Cinta ini digagas oleh Nasaruddin Umar, Menteri Agama RI, yang berfokus pada prinsip Panca Cinta, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, cinta ilmu, cinta lingkungan, cinta sesama manusia, dan cinta tanah air. 

Melalui pendekatan ini, materi pembelajaran lebih ringkas dan padat untuk mendukung pembentukan karakter siswa yang unggul secara moral dan intelektual.

Workshop ini menjadi langkah strategis MAN IC Gowa dalam mewujudkan pendidikan yang bukan hanya berorientasi pada akademik, melainkan juga pada pembentukan karakter mulia berlandaskan cinta.(Din/OH)