Alifa Khairunnisa, Siswa MIN 1 Bulukumba Wakili Madrasah Dalam Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten

Kontributor

Bulukumba
(Kemenag Bulukumba) – Prestasi membanggakan, Salah seorang peserta didik Madrasah
Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bulukumba. Alifa Khairunnisa, siswa kelas IV,
terpilih sebagai perwakilan madrasah dalam Lomba Bertutur bagi Siswa SD/MI
Tingkat Kabupaten Bulukumba, yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah
Kabupaten Bulukumba, Selasa (20/05/2025).
Lomba
ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam meningkatkan
minat baca, kecintaan terhadap literasi, serta kemampuan bertutur di kalangan
anak-anak usia sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. Kegiatan tersebut diikuti
oleh puluhan peserta dari berbagai SD dan MI se-Kabupaten Bulukumba.
Dengan
penuh percaya diri dan artikulasi yang baik, Alifa tampil membawakan kisah yang
sarat pesan moral di hadapan dewan juri dan audiens. Penampilannya mencuri
perhatian karena penguasaan panggung yang natural dan gaya bertutur yang
ekspresif.
Kepala
MIN 1 Bulukumba, Uliawati, S.Pd.I., menyampaikan rasa bangga dan dukungan penuh
terhadap keikutsertaan Alifa.
“Kami
sangat bangga atas pencapaian Alifa. Ini bukan hanya ajang lomba, tapi juga
bentuk nyata penguatan karakter dan literasi di lingkungan madrasah. Semoga
Alifa mampu meraih hasil terbaik dan menjadi inspirasi bagi teman-temannya,”
ujarnya.
Partisipasi
Alifa dalam lomba bertutur ini merupakan hasil dari pembinaan intensif yang
dilakukan oleh para guru di MIN 1 Bulukumba, terutama dalam pengembangan
kecakapan berbahasa dan literasi sejak dini.
Madrasah
berharap, keikutsertaan Alifa tidak hanya menjadi langkah menuju prestasi
individu, tetapi juga menjadi motivasi kolektif bagi seluruh siswa untuk lebih
gemar membaca, menulis, dan menyampaikan gagasan secara lisan dengan baik.
“Bertutur
bukan sekadar bercerita, tetapi juga mengasah keberanian, keterampilan
berbahasa, dan kemampuan menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada orang lain,”
tutur Sulastri, salah satu guru pembina literasi di madrasah.
Keikutsertaan
dalam Lomba Bertutur ini menjadi bukti bahwa madrasah tidak hanya fokus pada
aspek keagamaan dan akademik semata, tetapi juga turut mendorong pengembangan
potensi dan bakat siswa dalam berbagai bidang, termasuk seni bertutur dan
literasi. (AH)