Amalia Ramadan, Ali Yafid : Momen Tingkatkan Kualitas Diri Secara Bilogis, Psikologis Dan Spiritual

Kontributor

Makassar, KANWIL KEMENAG – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid membuka kegiatan Amalia Ramadan yang dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas Kanwil Kemenag Sulsel, Senin 3 Maret 2025.
Amalia Ramadan ini merupakan agenda tahunan Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Sulsel yang dilaksanakan setelah salat dzuhur berjamaah.
Kegiatan yang diagendakan berlangsung mulai tanggal 3 – 26 Maret 2025 ini diisi dengan pembahasan kitab dan tadarus bersama.
Kakanwil Ali Yafid dalam sambutannya mengatakan, bulan suci Ramadan adalah momentum untuk meningkatkan kualitas diri secara biologis, psikologis, dan spiritual.
“Disamping sebagai wadah untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak amalan, Ramadan juga menjadi momen untuk meningkatkan kualitas diri secara biologis, psikologis, dan spiritual,” katanya.
Dengan berpuasa, lanjut Kakanwil, secara biologis memberi pengaruh dalam meningkatkan hormon pertumbuhan yang mengatur metabolisme tubuh, serta membantu peremajaan dan regenerasi sel induk otak.
“Secara psikologis, dengan berpuasa kita dapat meningkatkan kesadaran diri, menjaga stabilitas emosi, mengendalikan hawa nafsu, serta membantu mengelola stres,” sambungnya.
Ali Yafid kemudian menukil QS Al Baqarah Ayat 104, bahwa berpuasa dari sisi spiritual adalah menigkatnya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta membantu membersihkan hati dari dendam dan iri hati.
“Harapan kita setelah melewati Ramadan ini, sebagai makhluk sosial kita matang secara biologis, dewasa secara psikologis, dan matang secara spiritual,” ujarnya.
Terakhir, Ali Yafid mengingatkan tentang tagline bulan puasa Ramadan tahun ini, yaitu Ramadan yang menyenangkan dan menenangkan.
“Tagline ini oleh Anre
Gurutta Menteri Agama artinya di bulan Ramadahn ini semua orang bisa senang melaksanakan
ajaran agamanya, dan bisa tenang dalam menjalankan ibadahnya,” pungkasnya. (AB)