Apel Pagi MAN 4 Bone, Wakamad Beberkan Kiat Sukses

Kontributor

Kajuara, (Humas Bone) - Era globalisasi ternyata membawa pengaruh yang kurang baik terhadap pola pikir dan pergaulan remaja sehingga menimbulkan kenakalan remaja. Faktor lain penyebab kenakalan remaja adalah kurangnya pendidikan karakter bagi anak dan remaja, sehingga dipandang perlu hadirnya suatu lembaga untuk membina dan membentuk karakter para remaja. Madrasah Aliyah merupakan salah satu lembaga di Indonesia yang menerapkan pendidikan karakter.
Di madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bone terdapat kegiatan pembiasaan apel pagi yang mana menjadi faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan pendidikan karakter. Apel pagi merupakan kegiatan pembiasaan yang dilakukan setiap hari Selasa sampai Kamis di MAN 4 Bone yang mana terdapat bentuk kegiatan didalamnya. Kegiatan pembiasaan apel pagi di MAN 4 Bone diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan karakter bagi peserta didik, melalui kegiatan Pembacaan ayat suci Al-Quran dan tejemahan, pembacaan janji Siswa serta pemberian motivasi dari guru piket yang bertugas di hari itu, ini nantinya dapat mendorong peserta didik agar senantiasa dalam lingkup lingkungan yang baik, disipli, dan selalu bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
Untuk hari ini, Rabu (7/2/2024) MAN 4 Bone, suasana sangat terasa adem, dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang di bawakan oleh peserta didik yang bertugas pada pagi ini adalah kelas X2, pelaksanaan apel pada pukul: 07.00 s.d 07.20 Wita.
Sebagai petugas piket dan Pembina apel pagi ini, adalah Wakamad Humas MAN 4 Bone, yang memiliki semangat yang baik dan enegik beliau adalah Ibu Andi Edniwaty, dalam isi apelnya beliau telah menyampaikan point singkat dan penuh makna, dalam sambutannya beliau mengatakan:
“Jika kalian ingin sukses menjadi peserta didik MAN 4 Bone ini, dan sukses menata hidup kedepan, maka jangan lupa melaksanakan dengan penuh keikhlasan dan pemahanan, yaitu budayakan 5 S, apa itu 5 S? tentu kalian sering mendengar istilah tersebut. Yaitu: “SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN”,’kata Andi Edni dengan penuh semangat dalam menyampaikan materinya.
Beliupun melanjutkan, “jadi jika kalian bertemu dengan bapak/ ibu guru baik yang mengajar kalian maupun yang tidak mengajar, tetap melaksanakan budaya 5 S tersebut, senyum jika bertemu, upacakan salam jika berjumpa, di sapa jangan menghindar, sopan dan santun dalam berbicara dan berakhlak. Karena bagaimanapun bapak/ ibu guru kalian adalah sebagai orang tua kalian, karena secara fakta yang terjadi, masih ada peserta didik yang cuek, acuh tak acuh, kurang beradab, Ketika berjumpa dengan gurunya, sehinga inilah yang menyebabkan hilangnya “KEBERKAHAN” ,” ujar beliau. (Ishak/Ahdi)