Parepare (Kemenag Parepare) - Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kementerian Agama Republik Indonesia (Kabiro SDM Kemenag RI), H. Wawan Djunaedi menegaskan bahwa masalah kepegawaian adalah masalah teknis yang tidak boleh dibiaskan. Oleh karena itu, pentingnya fikih kepegawaian bermuara signifikan terhadap urgensi pembinaan ASN (Aparatur Sipil Negara).

Demikian faktor utama yang melatarbelakangi diadakannya Pembinaan Kepegawaian lingkup Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis, 4 Desember 2025. Kegiatan pembinaan yang berlangsung daring via zoom maupun luring dari Aula Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan ini diikuti segenap ASN di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare. 

Lebih detail Kabiro SDM Kemenag RI, H. Wawan Djunaedi merinci pula 4 pilar transformasi SDM Kemenag. Rincian 4 pilar ini didahului visualisasi persentase pegawai ASN dalam lingkup Kemenag berdasarkan jenis jabatan.

"Jabatan manajerial berjumlah 6.820 ASN dengan persentase 19%, jabatan pelaksana berjumlah 64.414 ASN dengan persentase 19%, dan jabatan fungsional berjumlah 268.486 ASN dengan persentase 79%. Khusus jabatan fungsional telah dijabarkan dalam 55 jenis dan telah memenuhi regulasi Kemen-PAN  RB.

Berikut, ada 4 pilar transformasi SDM Kemenag, yaitu regulasi responsif; kinerja dan potensial; digitalisasi layanan; dan budaya organisasi. Kemudian, regulasi yang mengatur Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 94 Tahun 2021," jelasnya rinci sembari menegaskan agar ASN tidak membiarkan akumulasi kecil menjadi masalah besar. 

Dalam pada itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid terlebih dahulu berterima kasih sekaligus bersyukur atas pengangkatan dan pelantikan ribuan ASN yang terjaring mengabdikan diri dalam lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan. (Adi)