Bimas Islam Bone Lakukan Penguatan Revitalisasi BKM

Kontributor

Sibulue, (Kemenag Bone) – Kementerian Agama Kabupaten Bone melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) melaksanakan kegiatan penguatan bagi Pengurus Masjid dan Majelis Taklim sebagai bagian dari program Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Nurul Yaqin, Desa Pattiro Riolo, Kecamatan Sibulue, pada Rabu (4/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Seksi Bimas Islam H. Muhammad Rafi As’ad beserta staf, serta para pengurus Masjid dan Majelis Taklim Nurul Yaqin. Dalam kunjungan tersebut, H. Muhammad Rafi As’ad turut menyerahkan wakaf Al-Qur’an kepada pengurus masjid sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan keagamaan di Pattiro Riolo.
Dalam arahannya, H. Muhammad Rafi As’ad menegaskan bahwa revitalisasi BKM bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi masjid, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan umat dan kesejahteraan masyarakat.
“Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) adalah upaya meningkatkan peran masjid dalam berbagai aspek. BKM sebagai lembaga semi-resmi di bawah Kementerian Agama dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 54 Tahun 2006 dan dikukuhkan Menteri Agama pada 3 Mei 2023 di Masjid Istiqlal Jakarta,” jelasnya.
Ia menambahkan, paradigma pengelolaan masjid harus bergeser dari sekadar penyelenggara kegiatan ibadah menjadi agen transformasi sosial dan spiritual masyarakat. “BKM harus aktif mengelola masjid agar mampu menjawab kebutuhan umat secara lebih luas,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya peran majelis taklim sebagai salah satu bentuk pendidikan diniyah nonformal yang memiliki fungsi strategis dalam pendidikan keagamaan masyarakat. “Majelis taklim dapat didirikan oleh individu, kelompok, ormas, lembaga pendidikan, maupun masjid dan mushalla. Fungsinya sangat beragam, mulai dari pendidikan agama, pembinaan kader, penguatan silaturahmi, hingga kegiatan sosial dan dakwah,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Kemenag Bone berharap sinergi antara masjid dan majelis taklim dapat semakin kuat, sehingga keberadaan keduanya tidak hanya dirasakan dalam aspek spiritual, tetapi juga sosial kemasyarakatan. (ahdi)