Cenrana, (Humas Bone) - Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) tingkat Sekolah Dasar (SD) Wilayah Utara menggelar kegiatan di Tempat Wisata Ujung Patue Desa Labotto Kecamatan Cenrana pada Sabtu (20/1/2024).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, Taufiq Raden, didampingi Pengawas PAI Tingkat SD St. Zaenab, Operator Emis Muh. Firdaus, Ketua KKG PAI Kec. Cenrana Munawir, serta para guru PAI se-wilayah Kecamatan Cenrana.
Munawir, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kasi PAI dan Ibu Pengawas PAI atas kehadiran mereka. Dia berharap mendapatkan petunjuk dan bimbingan agar dapat lebih memahami pengisian EMIS (Educatio Management Information System).
Kegiatan tersebut membahas pengisian EMIS tahun 2024, dengan fokus pada aplikasi 4.0. Munawir menekankan bahwa pengisian aplikasi ini memerlukan peran operator, berbeda dengan akun siaga yang dapat dikerjakan perorangan.
Pengawas PAI, Zaenab, menyoroti kewajiban PNS dan PPPK untuk mengisi dan mengupload data pada aplikasi EMIS dan aplikasi siaga. Dia menjelaskan bahwa siaga merupakan sistem administrasi yang diluncurkan oleh Kemenag untuk guru agama.
Dalam sambutannya, Taufiq Raden memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan di salah satu tempat wisata di Kecamatan Cenrana. Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga keindahan alam sebagai warisan untuk generasi mendatang.
Taufiq juga menyoroti peran EMIS sebagai penyedia informasi pendidikan yang akurat dan tepat waktu, memudahkan proses pengambilan keputusan, perencanaan, pengembangan proyek, dan fungsi manajemen pendidikan lainnya.
"Guru agama di Kabupaten Bone, yang jumlahnya sekitar 1000 orang, PNS dan PPPK sekitar 500 orang dihadapkan pada tantangan penggunaan aplikasi EMIS 4.0 yang terkoneksi dengan Dapodik. Meskipun mengalami banyak perubahan regulasi sejak tahun 2023, mereka berhasil menjalaninya," ujarnya
Mengakhiri sambutannya, Taufiq Raden mengingatkan pentingnya keterlibatan semua guru agama dalam kegiatan KKG sebagai wadah untuk berbagi dan mengatasi kendala di lapangan. Ia menyampaikan bahwa hal ini juga akan meningkatkan kompetensi padagogik dan sosial mereka, seiring dengan tanggung jawab moral terhadap siswa didik yang merupakan potensi bagi masa depan negara. (Ahdi)