Daerah

Expo Kemandirian Pesantren Warnai Semarak MQK Di As’adiyah Sengkang

Foto Kontributor
Nurwina Busrah

Kontributor

Rabu, 08 Oktober 2025
...

Sengkang, (Kemenag Parepare) - Gelaran Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) ke-8 dan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) Pertama Tahun 2025 yang dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan kian semarak dengan hadirnya Expo Kemandirian Pesantren.

Acara bergengsi ini berlangsung di Lapangan Merdeka Sengkang dan menjadi salah satu agenda unggulan dalam rangkaian MQKN/I yang diikuti oleh peserta dari 34 provinsi dan 10 negara.

Expo tersebut secara resmi dibuka oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI, Hj. Helmi Halimatul Udhmah. Dalam suasana penuh semangat, disambut meriah oleh masyarakat yang memadati area kegiatan pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Lebih dari 50 stan ikut ambil bagian dalam expo ini, menampilkan karya dan inovasi unggulan pesantren dari berbagai daerah. Para santri memperkenalkan produk hasil kreasi mereka, mulai dari olahan pangan khas pesantren, kerajinan tangan, hasil pertanian, hingga produk teknologi yang mengedepankan nilai-nilai kemandirian dan keberdayaan umat.

Dalam sambutannya, Hj. Helmi Halimatul Udhmah menyampaikan apresiasinya atas kontribusi pesantren dalam mendorong ekonomi umat.

“Pesantren bukan hanya pusat ilmu dan dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan masyarakat. Melalui expo ini, kita melihat bagaimana pesantren mampu melahirkan karya nyata yang bermanfaat luas,” ungkapnya.

Turut hadir Ketua DWP Kemenag Kota Parepare, Ny. Indiarti Fitriadi, bersama perwakilan DWP kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Mereka ikut menyambut kedatangan Penasihat DWP Pusat di stan Provinsi Sulawesi Selatan setelah meninjau berbagai stan kemandirian pesantren di sekitar Lapangan Merdeka.

Ny. Indiarti Fitriadi juga berkesempatan mengunjungi sejumlah stan, salah satunya milik Kabupaten Bone, yang menampilkan proses pembuatan songkok racca secara langsung oleh santri. Kerajinan berbahan kawat tembaga ini memperlihatkan keuletan dan keterampilan khas santri dalam menghasilkan produk bernilai tinggi.

Ia menyampaikan apresiasi beragam karya santri yang dipajang di area stan pameran yang menunjukkan kemandirian para santri pondok pesantren.

“Mereka tidak hanya pintar dalam urusan agama tetapi juga bisa mengasah keterampilan sehingga menghasilkan karya nyata yang dapat menjadi modal di kemudian hari,”ujarnya.

Salah seorang siswi menjelaskan bahwa pembuatan satu buah songkok racca bisa memakan waktu hingga satu pekan. Proses panjang tersebut mencerminkan dedikasi dan kesabaran dalam menjaga warisan budaya sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan santri.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare juga berkesempatan mengunjungi berbagai stan pameran. Ia bahkan membeli beragam karya produk unggulan para santri yang menarik dan unik.

Expo Kemandirian Pesantren menjadi bukti nyata bahwa pesantren kini tak hanya menjadi pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga motor penggerak ekonomi umat yang kreatif, inovatif, dan mandiri.(Abul/Wn)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default