Saatnya Madrasah Menjadi Laboratorium Demokrasi Berbasis Cinta
Kontributor
Kementerian Agama Kota Parepare saat ini tengah menggagas 'Demokrasi Berbasis Cinta' dalam kegiatan pemilihan di lingkup madrasah misal pemilihan Pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM).
Demokrasi Berbasis Cinta di sini menyisipkan dua pesan moral
penting: cinta kepada ilmu pengetahuan, yakni mendorong pemilih memahami visi,
misi, dan rekam jejak calon pemimpin, dan cinta kepada keadilan, yakni memilih
secara jujur, adil, dan bertanggung jawab.
Gagasan ini sejalan dengan kebijakan penguatan Kurikulum Berbasis Cinta
(KBC) yang kini tengah diperkuat secara nasional. Kurikulum ini tidak hanya
menitikberatkan pada transfer pengetahuan, tetapi juga mengintegrasikan nilai
kasih sayang, kejujuran, dan keadilan dalam setiap proses pembelajaran. Dengan
demikian, madrasah tidak sekadar lembaga akademik, melainkan menjadi ruang
transformasi karakter generasi muda.
Internalisasi nilai cinta dalam praktik demokrasi di
madrasah adalah langkah strategis untuk menyiapkan pemilih cerdas sekaligus
berintegritas. Jika nilai-nilai tersebut diintegrasikan secara sistematis ke
dalam kurikulum intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, maka Demokrasi Berbasis
Cinta dapat menjadi model pendidikan politik berbasis nilai di lingkungan
pendidikan keagamaan. Model ini memungkinkan generasi madrasah untuk memahami
prosedur politik sekaligus menumbuhkan kesadaran moral dalam setiap pilihan
yang diambil.
Refleksi ini menegaskan bahwa demokrasi sejati tidak hanya
lahir dari mekanisme pemilu atau prosedur politik, melainkan dari nilai cinta
yang ditanamkan sejak dini. Inilah hakikat Kurikulum Berbasis Cinta: menyiapkan
generasi madrasah yang bukan hanya melek politik, tetapi juga menjunjung tinggi
ilmu, keadilan, dan kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Madrasah, dengan demikian, tidak hanya mencetak lulusan yang
unggul secara akademik, tetapi juga menjadi laboratorium demokrasi berbasis
cinta, tempat di mana generasi muda belajar memadukan ilmu, iman, dan kasih
sayang demi Indonesia yang lebih adil, damai, dan bermartabat.
Penulis
A. Nursaidah, S.Pd.,M.A. (Analis Kebijakan)