Uluale (Humas Sidrap)- KUA Watang Pulu menggelar Pelatihan Manajemen Qurban, berdasarkan surat No. B-427/Kua.21.18.10/BA.03.1/06/2023 yang ditandatangani langsung oleh Kepala KUA Watang Pulu, H. Nurdin.

Kegiatan tersebut, menurut H. Nurdin saat dimintai keterangannya mengatakan merasa perlu melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan menggandeng DMI Kec. Watang Pulu,  Pelatihan & Manajemen Qurban kepada seluruh Imam dan Pegawai Syara’ se Kec. Watang Pulu, hari ini (Sabtu/24/6/23) dilaksanakan di Mesjid Babul Jamaah (samping Kantor Urusan Agama Kec. Watang Pulu)

Bersama DMI Kec. Watang Pulu, Pelatihan Manajemen Qurban menghadirkan pemateri, Zulkifli Djamaluddi, bersama dengan Ali Hafid, Ketua DMI  Kec. Watang Pulu. 

Pada kegiatan tersebut, H. Nurdin terlebih dahulu menjelaskan syarat dan prasyarat seorang penjagal kurban, syarat binatang qurban, dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan qurban.

Selanjutnya kegiatan praktik penyembelihan oleh pemateri utama. 
Dalam prakteknya, salah seorang staff KUA Kec. Watang Pulu dijadikan sebagai percontohan pengganti sapi, Zulkifli kemudian melakukan praktek penyembelihan yang sesuai dengan syariat islam.

“Banyak yang melakukan kesalahan penyembelihan, harusnya pisau yang dipakai atau parang yang digunakan harus sangat tajam dan sekali tarik. Penyembelih juga harus mengetahui titik urat nafas binatang. Jika hal ini disepelekan, bisa jadi binatang yang disembelih yang tadinya harusnya halal, malah menjadi haram, akibat ulah dan ketidak tahuan penyembelihnya”. Ujarnya

Tidak sampai disitu, para peserta juga dibekali dengan manajemen pembagian daging qurban, menurutnya pembagian daging qurban tidak melebihi 1/3

"Setelah dibagi tujuh untuk sapi, maka tiap bagian kemudian dibagi 3 per 1/3, untuk yang berkurban, untuk fakir miskin, dan untuk orang-orang yang membutuhkan". Ujarnya lagi