Hadirkan Instruktur Nasional, MTsN Pinrang Sukses Gelar Workshop Moderasi Beragama

Kontributor

Paleteang, (Kemenag Pinrang) – MTsN Pinrang kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter peserta didik dan tenaga pendidik yang moderat melalui gelaran Workshop Penguatan Moderasi Beragama yang dilaksanakan pada Sabtu, (03/05/2025). Kegiatan ini berlangsung khidmat di ruang guru MTsN Pinrang, dan diikuti oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) MTsN Pinrang serta beberapa GTK dari madrasah lainnya.
Yang
istimewa, workshop ini menghadirkan narasumber sekaligus instruktur nasional
moderasi beragama, H. Syafrillah,
yang juga menjabat sebagai Kepala Balitbang Makassar. Dalam pemaparannya,
beliau menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi utama
terciptanya harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
“Moderasi
beragama ini adalah bagaimana cara pandang kita dalam beragama, sikap kita,
serta bagaimana kita mempraktikkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
begitu, toleransi dan kerukunan akan tercipta,” jelas H. Syafrillah di hadapan
peserta.
Lebih
lanjut, ia mengajak seluruh warga madrasah untuk menjadikan nilai-nilai
moderasi sebagai bagian dari budaya, baik melalui pembiasaan sehari-hari maupun
interaksi sosial di lingkungan madrasah. Menurutnya, karakter dan pola pikir
moderat sangat penting ditanamkan sejak dini untuk membentengi generasi muda
dari sikap ekstrem dan intoleran.
Kepala
MTsN Pinrang, Idhan Galib, dalam
sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada narasumber yang
telah menyempatkan hadir meski di tengah kesibukan.
“Kami
sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak H. Syafrillah yang telah
meluangkan waktu untuk hadir dan berbagi ilmu tentang pentingnya Moderasi
Beragama. Juga kepada seluruh peserta yang telah antusias mengikuti kegiatan
ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua,” ujar Idhan.
Workshop ini menjadi bagian dari upaya nyata MTsN Pinrang dalam memperkuat peran madrasah sebagai pelopor pendidikan karakter yang inklusif, toleran, dan berwawasan kebangsaan. (Ilham/literasi)