Provinsi

Hidup Bahagia Itu Indah

Foto Kontributor
arfan

Kontributor

Kamis, 10 Juli 2025
...

oleh:

Miguel Dharmadjie, S.T., CPS®, CCDd®

 Penyuluh Agama Buddha Non PNS

 

Dhammapīti sukhaṃ seti, vippasannena cetasā.

Ariyappavedite dhamme, sadā ramati paṇḍito.

Ia yang mengenal Dhamma akan hidup berbahagia dengan pikiran yang tenang.

Orang bijaksana selalu bergembira dalam ajaran yang dibabarkan oleh para Ariya.

(Dhammapada, Syair 79)

           

“Pergilah, o para Bhikkhu, demi kebaikan banyak pihak, demi kebahagiaan banyak pihak. Atas dasar kasih sayang kepada dunia, demi kebaikan, manfaat, dan kebahagiaan para dewa dan manusia. Janganlah dua orang pergi dalam satu arah.

Ajarkanlah, o para Bhikkhu, Dhamma yang indah pada awal, indah pada pertengahan, indah pada akhirnya; baik yang tersirat maupun tersurat. Nyatakanlah Kehidupan Suci yang sempurna dan murni,” demikian dikatakan Sang Buddha. Ketika pertama kali mengutus enam puluh orang Arahat membabarkan Dhamma; atas dasar kasih sayang kepada banyak pihak. 

Kalimat tersebut memiliki makna filosofi mendalam. Bahwa, Dhamma ajaran Guru Agung Buddha adalah ajaran mulia yang indah pada awal, indah pada pertengahan, dan indah pada akhirnya. Dan, Dhamma dibabarkan oleh Guru Agung Buddha atas dasar cinta kasih dan kasih sayang kepada dunia. Demi kebaikan, manfaat, dan kebahagiaan para dewa dan manusia.

Dhamma adalah ajaran mulia berisikan pedoman moral dan filsafat yang menuntun kita menuju kebahagiaan. Dhamma merupakan hukum kebenaran universal; yang mengajarkan bahwa sesungguhnya, sumber kebahagiaan dan penderitaan ada di dalam diri kita sendiri.

Mustahil kita dapat memberikan kebahagiaan sejati dan abadi kepada orang lain, begitupun sebaliknya. Tidaklah mungkin orang lain dapat memberikan kita kebahagiaan sejati dan abadi sebagai hadiah.

Dhamma mengajarkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan kita harus bertanggungjawab atas diri sendiri. Kebahagiaan merupakan hasil usaha kemampuan diri sendiri. Dengan menyadari hal ini, kita tidak akan mudah menyalahkan kondisi atau pihak lain atas penderitaan yang sedang dialami.

Namun, kita mampu menjadi orang yang bertanggung jawab dan mandiri. Akan setiap pikiran, ucapan dan perilaku yang kita lakukan agar kebahagiaan hidup dapat diraih.   

Untuk dapat hidup bahagia, setiap orang hendaknya memiliki pengertian yang benar tentang fenomena kehidupan ini. Memiliki pemahaman tentang apa yang dinamakan “diri” dan memiliki pengetahuan tentang jalan menuju pada Kebahagiaan Sejati (Nibbana).

Semua ajaran Guru Agung Buddha berintikan pada tiga hal. Yaitu: tidak melakukan segala bentuk kejahatan, senantiasa mengembangkan kebajikan dan sucikan hati dan pikiran.

Sehingga sebagai umat Buddha kita hendaknya dapat melaksanakan tiga tahapan Dhamma. Belajar teori dengan tekun (pariyatti dhamma) dan praktik dalam kehidupan sehari-hari (patipatti dhamma). Serta hasil penembusan setelah belajar teori dan praktik dalam kehidupan sehari-hari (pativedha dhamma).

Dengan dapat melaksanakan ketiga tahapan Dhamma tersebut secara tekun dan konsekuen, maka bukan hanya kebahagiaan duniawi yang akan dapat dicapai. Tetapi, pada akhirnya pula Kebahagiaan Sejati (Nibbana) akan dapat terealisasi.

Karenanya, umat Buddha hendaknya dapat bersemangat mempelajari, mendalami, mengerti, dan mempraktikkan. Serta merealisasikan nilai-nilai universal Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.

Tanpa adanya praktik Dhamma, kita hanya akan menjadi umat Buddha yang sekadar mengetahui keindahan Dhamma. Namun tidak dapat merealisasikannya dalam kehidupan kita.

Mengenal Dhamma adalah berkah terbesar bagi umat Buddha. Sebagai langkah awal untuk mempelajari dan mempraktikkan nilai-nilai Dhamma dalam kehidupan guna meraih kebahagiaan.

Dengan Dhamma, kebahagiaan hidup akan dapat dicapai dan hidup ini akan menjadi semakin indah. Kehidupan yang dijalani pun akan semakin berkualitas, bermanfaat dan menjadi berkah bagi orang lain dan lingkungan sekitar. 

Semoga semua makhluk berbahagia.*(mi_dhata)

Biodata Penulis:

Nama              : Miguel Dharmadjie, S.T., CPS®, CCDd®

Profesi            : Pembicara Publik, Dhammaduta, Penyuluh Agama Buddha Non PNS, Penyuluh.

Editor: arfan

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default