Kakan Kemenag Bantaeng Dorong Implementasi Kurikulum Cinta Dalam Penguatan Karakter Anak Didik

Kontributor

Pa'jukukang, (Kemenag Bantaeng) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag, MA hadir sebagai pembicara utama dalam kegiatan “Implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang dirangkaikan dengan Kemah Penguatan Karakter Anak Didik Melalui Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) Kabupaten Bantaeng dan berlangsung di kawasan wisata Pantai Marina.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 13 Juni 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) di satuan pendidikan, sekaligus memperkuat karakter anak-anak melalui gerakan, kebiasaan positif, dan pendekatan pembelajaran menyeluruh.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Bantaeng menekankan pentingnya membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan spiritual. Beliau memperkenalkan konsep “Kurikulum Cinta”, yaitu pendekatan pembelajaran yang mengedepankan nilai kasih sayang, empati, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan.
“Melalui Kurikulum Cinta, peserta didik tidak hanya diajak untuk mencintai sesama manusia, tetapi juga lingkungan, ilmu pengetahuan, serta nilai-nilai kemanusiaan universal. Pendidikan harus membentuk karakter yang utuh dan berakar pada nilai-nilai kebaikan,” ujar beliau.
Senam Anak Indonesia Hebat sendiri merupakan salah satu instrumen pendidikan karakter yang menyenangkan dan menggugah semangat anak-anak dalam membentuk kebiasaan sehat dan disiplin. IGORNAS Bantaeng berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi gerakan berkelanjutan di sekolah-sekolah, terutama dalam membangun fondasi generasi masa depan yang kuat secara moral dan jasmani.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para pendidik dan peserta didik yang hadir, serta diharapkan mampu menginspirasi satuan pendidikan lainnya untuk terus mengembangkan inovasi dalam pendidikan karakter.