Kakankemenag Sinjai Bersama Pejabat Jajaran Kemenag Sinjai Hadiri Silaturahmi Menteri Agama RI

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Rabu, 17 Januari 2024
...

Makassar, (Humas Sinjai) --- Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sinjai, Jamaris beserta Kasubag TU, Para Kepala Seksi/Penyelenggara, Para Kepala KUA Kecamatan, Para Kepala Madrasah Negeri se Kab. Sinjai hadiri silaturahmi  
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men)  dengan ASN Kemenag Sulsel di Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (16/1/2024) sore.

Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pesan Presiden Jokowi, bahwa ASN adalah pejabat yang tidak boleh dilayani seperti dulu. Ia harus memberikan pelayanan dan melayani masyarakat dan ini tidak boleh terjadi di Kemenag, Kata Gus Men di hadapan ribuan ASN Kemenag Sulsel.

Menurutnya tukin  akan naik 80 persen dan sudah diajukan, bahkan pada Juli tahun lalu. Ini patut dan layak, ASN Kemenag mendapatkan apresiasi negara dalam bentuk peningkatan Tukin. Berharap ini bisa memacu kinerja dengan  adanya tukin semakin besar.

Saya mengingatkan, zaman sekarang serba destruktif, tidak ada lagi batasan. Kita seperti hidup dalam akuarium, apa pun yang dilakukan itu menjadi tontonan masyarakat. Masyarakat melihat perilaku sehari-hari kita dalam bekerja, masyarakat memberikan pengawasan. Kita seperti bekerja di ruang kaca. Makanya, hati-hati bekerja, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Apalagi, kita bekerja di institusi yang menyandang predikat agama. Ini menjadi motivasi berbuat baik dan sekaligus juga merupakan tantangan. Harus, yang kita lakukan mencerminkan nilai agama, karena semua agama mengajarkan kebaikan, tidak ada yang mengajarkan praktik curang, KKN. Jangan dibalik logikanya, bisa melakukan apa pun karena tahu caranya taubat. Tidak boleh,” tegas Gus Men.

“Agama harus dijadikan inspirasi, bukan aspirasi. Yang kita lakukan, hal-hal baik bersumber dari nilai agama.

Dalam silutarhmi tersebut  Gus Men tak lupa menyampaiakan juga hal penting diantarnya 

Pertama, organisasi pelayanan publik. Problemnya, organisasi kita yang kadang tidak form, meletakkan orang pada tempat yang salah. Maka, organisasi pelayanan harus mampu melakukan seleksi, meletakkan pegawai pada tempat yang sesuai dengan keahlian. Ini menjadi penting, kalau tidak organisasi pelayanan publik ini akan terganggu.

Kedua, dalam memberikan pelayanan harus berorientasi pada penerima pelayanan. Kita semua memberikan pelayanan. Tidak boleh orientasi kita sendiri. Harus memikirkan apa yang ingin diterima publik. Setiap pelayanan, orientasinya kepada masyarakat, jangan karena kepuasan diri kita sendiri. Orientasinya adalah masyarakat sebagai penerima layanan kita.

Dan yang ketiga, bukan sekedar melayani, tapi juga kepuasan masyarakat sebagai orientasi utama. Kepuasan publik. Tidak boleh asal-asalan dalam memberikan pelayanan, harus punya orientasi kepuasan publik.

“Indeks kepuasan publik berdasarkan penilaian ombudsman terhadap Kemenag pada grade tertinggi. Dan hal ini yang belum kita capai sebelumnya. Saya ucapkan, selamat kepada Bapak Ibu sekalian atas kerja-kerja pelayanan kepada publik selama ini.

Mengkhiri pesan Gus Men berpesan kepada ASN seluruh jajaran Kemenag untuk hidup sederhana.
Jangan berharap menjadi kaya, Profesi ASN itu mulia, pekerjaan banya  gajinya tidak. Yang penting cukup dan berberkah.” Kata Gus menteri

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default