Kemenag Bulukumba Gandeng BDK Makassar Gelar Pelatihan Manajemen Pondok Pesantren, Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Kontributor

Bulukumba,
(Kemenag Bulukumba) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba secara resmi
membuka Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) Pelatihan Manajemen Pondok Pesantren
pada Rabu, 19 Maret 2025 lalu. Acara ini diselenggarakan oleh Balai Diklat
Keagamaan Provinsi Sulawesi Selatan dan berlangsung di Aula Kementerian Agama
Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan
ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai pondok pesantren di
wilayah Kabupaten Bulukumba. Pelatihan akan berlangsung selama 6 hari, mulai 19
hingga 24 Maret 2025.
Pelatihan
ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manajemen pondok pesantren, Memberikan
wawasan terkait kepemimpinan, kurikulum, kehumasan, kewirausahaan, serta konten
kreatif pesantren, Menjadi forum sharing ilmu bagi para ustadz dan ustadzah
dalam mengelola pesantren dengan lebih baik.
Acara
dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Bulukumba, H. Misbah, S.Ag.,
M.A., didampingi oleh Irfan, S.E., perwakilan dari Balai Diklat Keagamaan
Sulawesi Selatan yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia.
Dalam
sambutannya, Irfan, S.E. menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai ajang
berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren. Sharing
pengetahuan dimaksudkan untuk menambah wawasan tentang kebijakan manajemen
pondok pesantren, kepemimpinan manajemen pondok pesantren kurikulum pondok
pesantren, kehumasan, kewirausahaan dan konten kreatif pondok pesantren.
Sementara
itu, H. Misbah, S.Ag., M.A. menyampaikan apresiasi kepada Balai Diklat
Keagamaan yang telah memilih Kabupaten Bulukumba sebagai lokasi pelatihan.
Beliau juga menyoroti pentingnya pengelolaan data dan administrasi di pondok
pesantren.
"Pelatihan
ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pesantren, baik dalam
manajemen pendidikan maupun administrasi. Semoga ilmu yang diperoleh bisa
diterapkan dengan baik untuk kemajuan pondok pesantren di Bulukumba,"
ujarnya.
Dalam
kesempatan tersebut, H. Misbah juga menegaskan bahwa pesantren memiliki sistem
pendidikan yang khas dibandingkan lembaga pendidikan agama lainnya.
"Pesantren
memiliki keunikan dalam pembelajaran, salah satunya adalah kajian kitab kuning,
seperti Ihya Ulumuddin dan Riyadhus Shalihin. Santri juga menjalani pendidikan
berbasis asrama, yang memungkinkan mereka mendalami ilmu agama secara intensif,"
jelasnya.
Dengan
adanya pelatihan ini, diharapkan pondok pesantren di Bulukumba semakin maju dan
berkualitas, baik dari segi kurikulum, tata kelola, maupun inovasi dalam
pendidikan. Pondok pesantren unggul, santri berkualitas, pendidikan agama
semakin maju. (AH)