Makassar (Kemenag Makassar)– Kantor Kementerian Agama Kota Makassar menggelar Sharing Knowledge Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) bersama Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Makassar, Iwan Darma Setiawan, Jumat, 19 Desember 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Kemenag Kota Makassar dan diikuti jajaran pimpinan serta satuan kerja di lingkungan Kemenag Kota Makassar.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar, H. Muhammad, para pejabat struktural, kepala madrasah negeri se-Kota Makassar, serta tim pembangunan Zona Integritas Kemenag Makassar. Kehadiran KPKNL Makassar bersama timnya disambut hangat sebagai bentuk sinergi antarinstansi dalam mendukung reformasi birokrasi.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Makassar, H. Muhammad, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Kepala KPKNL Makassar yang hadir langsung memberikan penguatan dan berbagi pengalaman terkait pembangunan Zona Integritas. Menurutnya, pendampingan dan sharing knowledge dari instansi yang telah lebih dahulu berhasil meraih predikat WBK/WBBM sangat membantu peningkatan kinerja Kemenag.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Kepala KPKNL Makassar bersama tim. Kehadiran ini menjadi sumber pembelajaran dan penguatan bagi kami dalam membangun Zona Integritas secara nyata, tidak hanya secara administrasi tetapi juga dalam praktik pelayanan di lapangan,” ujar H. Muhammad.

Ia menegaskan bahwa seluruh unsur di Kemenag Kota Makassar, mulai dari lintas agama, perencana, penyelenggara, hingga madrasah, telah diberi tanggung jawab dalam penginputan dan pelaksanaan pembangunan Zona Integritas. Menurutnya, dukungan lintas sektor sangat berpengaruh terhadap capaian kinerja dan kepercayaan publik.

Sementara itu, Kepala KPKNL Makassar, Iwan Darma Setiawan, dalam arahannya menekankan bahwa pembangunan Zona Integritas bukan semata-mata untuk memenuhi penilaian reformasi birokrasi, melainkan sebagai upaya meng-upgrade pola pikir, budaya kerja, dan kualitas pelayanan publik.

“Zona Integritas bukan hanya soal predikat WBK atau WBBM. Ini adalah proses peningkatan kualitas unit kerja agar lebih adaptif, profesional, dan berintegritas dalam melayani masyarakat,” jelas Iwan.

Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar dalam birokrasi bukan hanya mengelola aset atau administrasi, melainkan membangun karakter dan integritas sumber daya manusia. Oleh karena itu, dokumentasi kegiatan, kesesuaian antara dokumen dan realitas, serta pelayanan prima harus berjalan seiring.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan Zona Integritas akan berdampak langsung pada meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan pemerintah, termasuk layanan keagamaan dan pendidikan yang dikelola Kementerian Agama.

Melalui kegiatan sharing knowledge ini, Kemenag Kota Makassar diharapkan mampu mempercepat pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM, sekaligus menghadirkan birokrasi yang bersih, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan prima bagi masyarakat.

Kegiatan ini juga menjadi langkah awal penguatan komitmen bersama seluruh jajaran Kemenag Kota Makassar untuk terus berinovasi, beradaptasi, dan menjaga integritas dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas menuju Indonesia Emas.