Bajoe, (Humas Bone) - Video ritual yang diduga menganut ajaran sesat di Lingkungan Benteng, Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sabtu (1/4/2023) sekitar pukul 09.00 Wita. viral di media sosial. Video tersebut membuat geger warga Kab. Bone.

Dalam video yang beredar luas di masyarakat, terlihat sejumlah orang menggelar karpet merah di depan rumah warga. Karpet merah itu kemudian dilalui oleh seorang pria yang berambut panjang mengenakan baju adat bugis berwarna kuning sambil dipayungi.

Menanggapi viralnya video ritual yang diduga ajaran sesat tersebut, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Tanete Riattang Timur Abdurahim Riduang bekerja sama dengan pemerintah setempat langsung bertindak cepat mendatangi lokasi yang dijadikan tempat melakukan ritual.

"Alhamdulillah setelah yang bersangkutan ditemui dan dimintai keterangan maka dapat kami laporkan bahwa kejadian tersebut adalah hanya sebatas Ritual Adat dalam rangka mengenang leluhur nenek moyang mereka yang di sebut Puang Nene Tambero" katanya.

Dalam ajaran mereka tidak jauh beda degan masyarakat awam yakni Tarekat Ahlussunnah Waljamaah, hanya saja mereka sangat menghormati leluhur mereka yakni "Paseng" dari Puang Nene Tambero yakni pesan-pesan kebajikan seperti Warani, getteng, lempu dan temappasilaingeng. Sehingga dilaksanakanlah rutual Adat tersebut sebagai penghargaan dan penghormatan mereka terhadap leluhurnya.

Lebih lanjut Abdurahim Riduang mengatakan, "Basri sebagai pelaku dan tuan rumah di ritual yang ada di video itu mengaku salah, karena tidak meminta izin dan menyampaikan dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Sehingga terjadi hal-hal yang menghebohkan masyarakat sekitar. Di mana warga merasa aneh dan awam tentang hal tersebut" ujarnya.

Abdurahim Riduang selaku Kepala KUA setempat tetap melakukan pemantauan dan menjalin komunikasi yang baik dan melakukan pembinaan terutama di bidang keagamaan.

"Kami selaku Kepala KUA tetap menjalin komunikasi yg baik dan terus melakukan pembinaan terutama di bidang keagamaan karena mereka sendiri mengakui bhw ilmu mereka tentang keagamaan masih sangat minim.," ucapnya. (rusman/ahdi)