Maros (Kemenag Maros) - Setelah ditetapkan sebagai salah satu dari
10 Kota Wakaf 2025 di Indonesia pada Agustus lalu, Kabupaten Maros siap
menggelar acara kick off dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam, saat
rapat persiapan kegiatan bersama Kemenag dan stakeholder terkait, Senin (29/9/2025).
“Kick off Maros Kota Wakaf, kita rencanakan pada 3 atau 4 Oktober
2025. Semoga Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, berkenan hadir saat acara.
Harapannya, semoga bisa terlaksana di tanggal 3 Oktober,” kata Bupati Chaidir
memimpin rapat.
Bupati melanjutkan, bahwa predikat Maros sebagai Kota Wakaf
merupakan perjuangan bersama. “Alhamdulillah, berkat kolaborasi baik kita
selama ini, bersama stakeholder Maros kini berpredikat sebagai Kota Wakaf.”
Diantara bentuk kerja sama dan kolaborasi, Bupati Chaidir
berharap program percepatan sertifikasi tanah wakaf menjadi perhatian bersama.
Berdasarkan keterangan Kepala Kantor Pertanahan Maros, Murad
Abdullah, bahwa pada program ini, dari target 15 bidang, sekarang sudah ada
lima bidang yang sudah bersertifikat. “Dari 15 bidang itu, kita sudah
menyelesaikan lima sertifikat. Saat kick off bisa diserahkan.”
Ketua BWI Maros H. Said Patombongi, di forum ini
mengungkapkan bahwa wakaf merupakan proyek
keumatan. “Piranti keagamaan yakni, wakaf, belum populer, belum maksimal. Kami
harap, wakaf potensial menjadi lokomotif untuk membantu menyejahterakan
masyarakat.
Kemudian, ia menyampaikan beberapa program yang sudah
dijalankan BWI Maros: pengelolaan sawah, wakaf melalui uang dan klinik wakaf di
area Masjid Agung Nur-Arrahman.
Kakankemenag Maros, H. Muhammad, di hadapan forum menyampaikan
bahwa penetapan Maros sebagai Kota Wakaf merupakan tanggung jawab yang mesti
dikembangkan.
“Misal klinik wakaf, masih membutuhkan sarana prasarana pendukung.
Dan ini butuh kolaborasi dari instansi terkait.
“Ini kerja-kerja kita semua, kita baru memulai. Ini akan
menjadi amal jariah kita. Predikat Kota Wakaf ini, kita yang merintisnya di
Maros. Upaya pengembangan tentu akan selalu dibutuhkan. Semoga, semua akan
berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan keagamaan.
Sekretaris BWI, M. Ilyas Said, menambahkan bahwa penyempurnaan
Maros Kota Wakaf telah dilakukan tahap demi tahap.
Ia menambahkan, bahwa stakeholder yang hadir di forum telah
menandatangani nota kesepakatan untuk berkolaborasi dalam menyukseskan program
Maros Kota Wakaf.
“Secara spesifik dan detail dari nota kesepakatan ini akan
dijabarkan dalam perjanjian kerja sama,” tutupnya.
Hadir pula di forum ini, Ketua MUI, Ketua PD DDI, Ketua PCNU
dan Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Maros serta perwakilan bank.