KKG PAI Kabupaten Bone Gelar Rapat Kerja Bahas Administrasi Dan Persiapan Pentas PAI

Kontributor

Watampone, (Kemenag Bone) – Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kabupaten Bone menggelar rapat kerja di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, Jalan Kalimantan, pada Jumat (18/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag Bone, Taufiq Raden, Ketua Pokjawas PAI, Hamzah, Pengawas PAI tingkat SD, H. Muh. Amin, Ketua KKG PAI Kabupaten Bone, Syamsu Rijal; serta perwakilan pengurus KKG PAI tingkat kecamatan se-Kabupaten Bone.
Dalam laporannya, Ketua KKG PAI Kabupaten Bone, Syamsu Rijal, menyampaikan bahwa rapat kerja ini difokuskan pada pembahasan administrasi menyambut tahun ajaran baru. Meskipun kurikulum tidak mengalami perubahan, namun dengan adanya pergantian Menteri Pendidikan, diperkirakan akan terjadi beberapa pembaruan, termasuk pada implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Selain itu, agenda penting lainnya adalah persiapan pelaksanaan Pentas PAI yang rencananya digelar pada bulan September mendatang.
Ketua Pokjawas PAI, Hamzah, menanggapi bahwa awal tahun ajaran baru memang menjadi momen penting untuk menyamakan persepsi di antara guru-guru, terutama dalam menyikapi kebijakan baru.
“Kegiatan seperti ini sangat penting. Selain menyamakan persepsi, kita juga bisa berbagi dan menyelesaikan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran,” ujarnya.
Menurutnya, Pentas PAI merupakan salah satu program unggulan Kementerian Agama, sehingga pelaksanaannya harus melalui proses seleksi, bukan sekadar penunjukan.
Sementara itu Kasi PAIS, Taufiq Raden menekankan pentingnya kompetensi guru dalam menjalankan tugas. “Guru bukan hanya dituntut untuk mengajar, tetapi juga membimbing dan mengevaluasi. Itu semua membutuhkan kompetensi dan pengembangan diri yang berkelanjutan,” tambahnya.
Taufiq kemudian mengutip filosofi dari Menteri Agama bahwa kata “guru” berasal dari bahasa Sanskerta, yakni gu berarti kegelapan dan ru berarti cahaya. “Guru adalah pelita yang datang membawa cahaya di tengah kegelapan,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, ia berharap agar KKG terus difungsikan secara maksimal sebagai wadah pengembangan profesionalisme guru. “Tugas guru bukan hanya mengajar dengan rasio, tetapi juga dengan rasa. Mengajar dengan hati akan sampai ke hati peserta didik,” pungkasnya. (Hamid/Ahdi)