Majelis Ta’lim Cendekia Kemenag Kab. Luwu Gencarkan Tahsin Al-Qur’an

Kontributor

Belopa (Kemenag Luwu) – Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Luwu melalui Majelis Ta’lim Cendekia perdana
menggelar kegiatan Tahsin Al-Qur’an, pada Selasa (8/7/2025) di Musholla Al-Ikhlas
Kantor Kemenag Luwu.
Kegiatan ini
ditujukan bagi seluruh ASN Kementerian Agama Kabupaten Luwu sebagai bagian dari
ikhtiar untuk menumbuhkan semangat keilmuan serta mempererat ukhuwah Islamiyah.
Antusiasme
peserta terlihat tinggi selama mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang dibimbing
langsung Ustadz Aristan, S.H. Dalam pengantar materinya, beliau menyampaikan
pentingnya membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid yang benar,
sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
Mengutip Imam
Al-Gazali, Ustadz menjelaskan bahwa “wal ashlu bittajwid”, membaca Al-Qur’an
dengan tajwid adalah dasar yang harus diperhatikan. Bahkan disebutkan, “Barang
siapa yang tidak membaca Al-Qur’an sebagaimana mestinya, maka ia bisa berdosa.”
Menurutnya,
ada dua hukum utama dalam membaca Al-Qur’an: Belajar ilmu tajwid hukumnya
sunnah, tetapi membaca Al-Qur’an sesuai dengan tajwid yang benar adalah wajib.
“Contohnya,
ketika kita membaca mad, maka wajib dipanjangkan sesuai hukum. Adapun ghunnah,
meski hukum memperlajarinya sunnah, namun bacaan seperti alif laam miim tetap
wajib dipraktikkan sesuai ketentuan tajwid,” jelas Ustadz Aristan.
Ia juga
menegaskan bahwa belajar Al-Qur’an itu mudah, sebagaimana firman Allah dalam
Q.S. Al-Qamar ayat: 17 “Walaqad yassarnal Qur’ana lidh-dzikri, fahal min muddakir”-“Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu untuk peringatan, maka adakah
orang mengambil pelajaran?”.
Lebih lanjut,
ia menjelaskan bahwa Tahsin berasal dari kata hassanah-yuhassinu-tahsinan, yang
berarti memperbaiki. Dalam praktiknya, Tahsin idealnya dilakukan satu guru satu
murid, tetapi kini telah berkembang dengan berbagai metode untuk memudahkan
proses perbaikan bacaan.
“Kita harus
ingat, meski pada masa Rasulullah belum dikenal ilmu tajwid secara istilah,
namum bacaan beliau langsung dikoreksi oleh Malaikat Jibril setiap malam.
Bahkan Allah menegur Rasul dalam Q.S. Al-Qiyamah agar tidak tergesa-gesa dalam
membaca wahyu,” tambahnya.
Program
Tahsin ini direncanakan akan berlangsung hingga Desember 2025, mencakup 10
materi pokok, yaitu, muqaddimah, makharijul huruf, sifat huruf, nun sukun dan
tanwin, mim sukun, idgham, hukum mad, tebal dan tipisnya huruf, tanda wakaf,
serta pembahasan ayat-ayat khusus atau bermasalah (ghunnah wal munkilat).
Semoga
melalui program ini, para ASN di lingukungan Kemenag Luwu semakin termotivasi
untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan memperdalam pemahaman agama secara
kaffah. Isl/Um.