Makassar (Kemenag Makassar) – Dalam rangka melanjutkan semarak Mursyid Ramadhan, MAN 2 Kota Makassar menggelar pengajian kitab Arba’in karya Imam Nawawi secara daring melalui platform Zoom,Selasa (18/03/25). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keislaman serta menanamkan nilai-nilai hadits Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Hadir sebagai narasumber H. Jamalullaeli, Lc., MA, Guru SKI MAN 2 Kota Makassar. Dalam sesi awal, peserta diajak untuk memahami latar belakang penyusunan kitab Arba’in, yang berisi 42 hadits pilihan tentang dasar-dasar Islam, akhlak, dan ibadah.

“Kitab ini disusun oleh Abu Zakaria Muhyudin Yahya, nama asli dari Imam Nawawi,” Ujar H. Jamalullaeli, saat memberikan muqaddimah pada kajian ini.

“Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ustaz H. Jamalullaeli menjelaskan bahwa niat memiliki peran utama dalam menentukan nilai suatu amal di sisi Allah SWT.

“Niat bukan hanya sekadar ucapan di lisan, tetapi sesuatu yang tertanam dalam hati. Jika seseorang beramal dengan niat untuk dunia semata, maka ia hanya akan mendapat apa yang diniatkannya, bukan pahala di akhirat,” ungkap H. Jamalullaeli.

Suatu amalan juga menjadi sah dan mendapatkan pahala jika diniatkan dengan benar. Niat fungsinya membedakan antara ibadah dengan yang lain. Juga membedakan antara ibadah dengan adat kebiasaan biasa.

Kepala MAN 2 Kota Makassar dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana memperdalam ilmu agama di bulan yang penuh berkah.

“Kitab Arba’in Imam Nawawi merupakan pedoman penting dalam memahami ajaran Islam secara komprehensif. Melalui pengajian ini, kami berharap siswa dan peserta lainnya dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam hadits-hadits pilihan ini,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta, yang terdiri guru, pegawai dan siswa MAN 2 Kota Makassar, tetapi juga dari masyarakat umum yang bergabung dalam sesi Zoom. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab semakin memperkaya pemahaman peserta terhadap hadits-hadits yang dikaji. (hsn)