Marching Band Iqra’ MTsN 1 Bone Disambut Sang Bupati

Kontributor
Watampone, (Kemenag Bone) — Langit Bone seakan ikut tersenyum, menyambut langkah pulang para juara. Tim Marching Band Iqra’ MTsN 1 Bone, yang baru saja menorehkan tinta emas di pentas internasional MIM Fest 2025, pulang dengan kepala tegak dan semangat yang membuncah. Di Baruga Lateya Riduni, mereka disambut hangat oleh Bapak Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman dalam sebuah acara penyambutan yang sarat haru dan kebanggaan, Selasa (8/7/2025)
Marching Band Iqra’ kali ini dikomandoi oleh sosok istimewa, Andi Tri Suci Caesara Putri AS, putri dari sang Bupati sendiri. Namun hari itu, ia tidak hanya menjadi anak seorang pemimpin, tapi menjadi pemimpin sejati bagi pasukan nada dan langkah tegap yang mengharumkan nama daerah.
“Kami sangat bangga. Bukan hanya sebagai orang tua, tetapi juga sebagai kepala daerah. Prestasi ini menjadi bukti bahwa anak-anak Bone bisa bersaing di tingkat internasional,” ujar Bapak Bupati Bone dengan mata berbinar, penuh rasa haru.
Kepala MTsN 1 Bone, H. Ambo Asse, turut memberikan sambutan yang tak kalah menyentuh. Dalam nada penuh rasa syukur, beliau menyampaikan apresiasi mendalam kepada sang Bupati dan Kementerian Agama yang selalu memberi dukungan tanpa henti kepada madrasah yang dipimpinnya.
“Prestasi ini tidak mungkin kami capai tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bone dan Kementerian Agama Kabupaten Bone. Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungannya, ini adalah cahaya bagi langkah kami, semangat bagi anak-anak kami, dan energi bagi kami para pendidik,” ungkap H. Ambo Asse dalam sambutannya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Persatuan Orang Tua (POTA) siswa Marching Band, yang wajah-wajahnya memancarkan rasa bangga tiada tara. Mereka menyaksikan langsung momen ketika putra-putri mereka mendapat pengakuan atas kerja keras, latihan panjang, dan perjuangan tanpa lelah di panggung internasional.
Marching Band Iqra’ bukan sekadar tim musik jalanan mereka adalah suara semangat generasi muda Bone, gema tekad yang tak bisa dibungkam, dan simbol bahwa dari madrasah, dunia bisa ditaklukkan. (Ebah/Ahdi)