Daerah

Mendidik Dengan Cinta, Membentuk Generasi Berakhlak"Kakanwil Buka Workshop Kurikulum Berbasis Cinta Di MAN 1 Makassar"

Foto Kontributor
Muhammad Imran

Kontributor

Jumat, 05 Desember 2025
...

Makassar (Kemenag Makassar) — MAN 1 Kota Makassar menyelenggarakan Workshop Kurikulum Berbasis Cinta yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, pada Jumat (5/12/2025) di Aula MAN 1 Kota Makassar.


Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid Penmad Kemenag Sulsel H. Wahyuddin Hakim, Kakankemenag Kota Makassar H.Muhammad, pengawas madrasah, Kepala MAN 1 Kota Makassar Sofyan, para wakasek, serta seluruh guru MAN 1 Kota Makassar.


Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid menegaskan bahwa cinta adalah fondasi utama dalam dunia pendidikan.

“Kurikulum berbasis cinta mengajarkan kita bahwa semua proses pendidikan harus dilandasi cinta kepada Allah, kepada diri sendiri, kepada sesama, kepada ilmu pengetahuan, kepada lingkungan, dan kepada Tanah Air. Jika cinta hadir, tidak ada ruang bagi marah, benci, atau saling merendahkan,” tuturnya.


Beliau menambahkan bahwa pendidikan tidak hanya mengisi akal, tetapi juga memperhalus hati.

“Selama ini kita banyak fokus mengisi kompetensi anak, tetapi hati mereka jarang tersentuh. Kurikulum cinta hadir untuk menyeimbangkan itu — akal diisi, hati disentuh. Jika keduanya berjalan, insya Allah lahirlah generasi yang berakhlak, cerdas, dan peduli,” ungkapnya.



Sementara itu Kakankemenag Kota Makassar menegaskan komitmen Kemenag untuk memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi dan membuka ruang apresiasi bagi guru.


“Insya Allah, siswa-siswa kita yang meraih prestasi tingkat nasional akan terus kami berikan apresiasi, termasuk saat OMI dan OBA kemarin. Ke depan, tahun 2026, bentuk penghargaan ini akan kami perkuat, baik melalui program kementerian, zakat, maupun wakaf. Guru-gurunya pun akan mendapat apresiasi karena mereka bagian dari keberhasilan itu,” ujarnya.


Beliau juga menekankan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta merupakan program prioritas nasional Kementerian Agama, terutama dalam membangun cinta kepada lingkungan.


“Kerusakan alam yang kita saksikan hari ini sebagian besar adalah akibat tangan manusia. Karena itu kurikulum berbasis cinta hadir untuk menanamkan kepedulian kepada lingkungan sejak dini. Dampaknya tidak kita lihat hari ini, tetapi 20–30 tahun ke depan akan dirasakan oleh generasi mendatang,” jelasnya.


Tujuan workshop kurikulum berbasis cinta adalah membekali guru agar dapat mengintegrasikan kasih sayang, empati, dan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam proses belajar-mengajar, menciptakan pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga membentuk karakter mulia, akhlak, dan kecintaan pada Tuhan, sesama, ilmu, lingkungan, serta bangsa, dengan tujuan membentuk insan yang humanis, moderat, dan berkarakter kuat. 

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default