Kajuara (Kemenag Bone) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bone menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada tanggal 22-23 September 2025 yang dilaksanakan di Kantor Desa Ancu. Kegiatan ini mengusung tema “Implementasi Kurikulum Cinta Menuju Indonesia Emas 2045” dan dihadiri oleh para pendidik dari berbagai mata pelajaran, Senin (22/09/2025).

Selain tenaga pendidik dari MAN 4 Bone, hadir pula tenaga pendidik dari MI Assalam Ancu sebanyak 12 orang serta Pondok Pesantren Darul Huffadh sebanyak 9 orang, sehingga menambah semangat kolaborasi lintas satuan pendidikan.

MGMP resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Bapak Dr. H. Abdul Rafik. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran guru dalam mewujudkan visi pendidikan yang berkarakter, berdaya saing, dan relevan dengan tuntutan zaman. “Kita semua adalah guru, dan setiap orang yang pernah kita peroleh ilmu darinya adalah guru kita, siapapun itu. Oleh karena itu, mari terus belajar dan saling berbagi agar kompetensi kita semakin meningkat dalam mendidik generasi penerus bangsa”, ungkapnya.

Dalam kegiatan MGMP ini, para peserta mendapatkan materi dari berbagai narasumber, di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone yaitu Bapak Dr. H. Abdul Rafik, Kasi Pendidikan Madrasah Kabupaten Bone yaitu Bapak Rahman, Pengawas Madrasah yaitu Ibu Murniati serta Kepala MAN 4 Bone Bapak Andi Muhammad Irfan.

Kegiatan ini berjalan dengan antusiasme tinggi. Guru-guru tampak aktif berdiskusi, bertukar pengalaman, serta menggali strategi pembelajaran yang sesuai dengan implementasi Kurikulum Cinta.

Kepala MAN 4 Bone, Andi Muhammad Irfan, menyampaikan harapannya agar MGMP ini menjadi momentum berharga dalam meningkatkan profesionalisme guru. “Semoga kegiatan ini mampu memperkuat kolaborasi antarguru, memperkaya strategi pembelajaran sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik kita,” ujarnya.  

Dengan terlaksananya MGMP ini, MAN 4 Bone berkomitmen terus mendorong inovasi dan peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga kurikulum yang diusung benar-benar membawa manfaat nyata dalam mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. (Reni/Ahdi)