MTsN 2 Sinjai Gelar Workshop Penguatan Mutu Guru: Terapkan Pembelajaran Mendalam Dan Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta

Kontributor

Sinjai (Kemenag Sinjai) — Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi pendidik, MTsN 2 Sinjai menyelenggarakan Workshop Penguatan Mutu Tenaga Pendidik dengan tema “Penerapan Pembelajaran Mendalam pada Kurikulum Merdeka dan Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta”. Kegiatan ini berlangsung di aula madrasah dengan menghadirkan narasumber dari kalangan pengawas madrasah, Sabtu (13/9/2025).
Workshop ini diikuti oleh seluruh pendidik MTsN 2 Sinjai dengan tujuan memperkuat pemahaman guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, khususnya pada aspek pembelajaran mendalam (deep learning) dan pembelajaran berbasis cinta.
Dua pengawas madrasah bertindak sebagai pemateri, yakni Ridwan Muntu (Ketua Pokjawas Kemenag Kabupaten Bulukumba) dan Andi Abd Asis (Ketua Pokjawas Kemenag Kabupaten Sinjai).
Dalam materinya, Ridwan Muntu memaparkan empat landasan pokok pembelajaran mendalam, yaitu:
- Dimensi Profil Lulusan, mencakup keimanan dan ketakwaan, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
- Prinsip Pembelajaran, yang menekankan pada kesadaran, kebermaknaan, dan suasana yang menggembirakan.
- Pengalaman Belajar, melalui tahapan memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
- Kerangka Pembelajaran, meliputi praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi digital.
Ia menambahkan, keberhasilan pembelajaran mendalam tidak lepas dari enam komponen penting: keterlibatan, kesadaran, sikap memuliakan, pengembangan budaya belajar, pemanfaatan teknologi digital, serta pendekatan multidisiplin.
Sementara itu, Andi Abd Asis menekankan pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Ia menjelaskan poin-poin kunci, seperti memahami makna cinta dalam berbagai perspektif, strategi mewujudkan madrasah yang penuh cinta, serta metode dan alur penerapan KBC di lingkungan pendidikan.
Kepala MTsN 2 Sinjai, Muh. Ansar, dalam arahannya menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pendidikan modern. “Guru tidak hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan penuh cinta, sehingga peserta didik tumbuh menjadi generasi yang cerdas sekaligus berkarakter,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, para tenaga pendidik diharapkan semakin siap dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan strategi pembelajaran mendalam, sekaligus menanamkan nilai kemanusiaan dan cinta kasih dalam setiap proses belajar mengajar. (SY/A.Q)