Panga' (Kemenag Toraja Utara) - Sebuah peristiwa sederhana namun sarat makna terjadi di Toraja Utara, ketika sebuah mobil pengangkut koper jamaah haji mengalami kendala teknis dalam perjalanannya menuju Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Toraja Utara, seketika itu pula wajah sejati toleransi terpancar dari hati masyaraka sekitar, yang semuanya beragama non-Muslim. Tidak menunggu untuk diminta, mereka bergegas datang bukan karena kewajiban, tapi karena kepedulian. Tanpa melihat perbedaan keyakinan, mereka memikul satu per satu koper milik saudara-saudara Muslim yang didistribusi dari pusat ke daerah yang akan digunakan menunaikan ibadah haji, ibadah yang sangat sakral dan agung bagi umat Islam.
Tindakan mereka melampaui sekadar bantuan fisik. Ini adalah ungkapan kasih sayang tanpa syarat, penghormatan terhadap keyakinan orang lain dan pengakuan bahwa dalam keberagaman kita tetap satu sebagai manusia. Mereka tidak hanya membantu membawa koper, tapi juga membawa pesan bahwa iman yang berbeda bukan penghalang untuk cinta, bukan sekat untuk peduli. Inilah toleransi yang hidup bukan sekadar slogan, tetapi menjadi denyut nadi dalam kehidupan masyarakat. Sebuah cermin bahwa di bumi Toraja, keberagaman bukan ancaman melainkan anugerah. Di sinilah kita belajar bahwa kemuliaan manusia tidak ditentukan oleh apa yang ia sembah, tetapi oleh seberapa dalam ia mampu menyayangi sesama.
Peristiwa pada hari Rabu 7 Mei 2025 ini akan dikenang bukan karena besarnya masalah teknis yang terjadi, tapi karena besarnya hati yang hadir untuk menolong. Di antara koper-koper yang diangkat, tersimpan harapan bahwa bangsa ini akan terus berdiri kokoh karena cinta antar sesama tak adanya perbedaan
Untuk diketahui, Jamaah Haji dari Toraja utara sendiri tahun ini berjumlah 19 jamaah bergabung di Kloter 37 dan akan berangkat dari Toraja Utara hari Selasa Tanggal 27 Mei 2025.