Oto Penyuluhan Ekoteologi Kemenag Maros: Mobil Dakwah Lingkungan Pertama Di Indonesia

Kontributor

Maros (Kemenag Maros)-Terobosan baru dalam penyuluhan agama
hadir di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pertama kali di Indonesia,
Kementerian Agama Kabupaten Maros meresmikan ‘Oto Penyuluhan Ekoeologi’, sebuah
mobil operasional untuk menyosialisasikan dan menyukseskan program ekoteologi, program
prioritas Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar.
Mobil ini diresmikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag)
Kabupaten Maros, H. Muhammad, saat apel Hari Kesadaran Nasional (HKN), Kamis
(17/7/2025).
Sesaat setelah pengguntingan pita peresmian, Kakankemenag
Maros, Muhammad, menyampaikan bahwa mobil ini menjadi pemantik bagi penyuluh
agama untuk bekerja lebih aktif dalam mengawal program ekoteologi.
“Mobil dari para penyuluh agama Kabupaten Maros ini, akan
memastikan seluruh penyuluh agama aktif, dalam hal menyukseskan khususnya
program ekoteologi,” jelasnya.
“Program ini berasumsi bahwa dunia membutuhkan air, dunia
membutuhkan kasih sayang. Dengan program penanaman pohon akan menghadirkan
sumber mata air dan menghidupkan kembali mata air. Pohon ini akan menghasilkan
oksigen yang bermanfaat bagi seluruh makhluk. Inilah ajaran kita, karena selama
ini kerusakan alam semakin nyata.
Terkait operasional di lapangan, Kakankemenag Muhammad, mengungkapkan
terkait fungsi strategis 14 KUA kecamatan di Kabupaten Maros.
“Melalui KUA, setiap calon pengantin diharapkan membawa bibit
pohon. Dengan mobil operasional ini, memastikan pohon itu ditanam dan tumbuh
dengan baik.
“Yang kami harap, fungsi penyuluh agama lebih terasa di
masyarakat menyukseskan program ekoteologi, sehingga program ini tidak kering
secara implementasi. Karena tugas menjaga alam, menjadi kewajiban semua umat
beragama di Indonesia,” tutupnya.
Cerita di Balik Oto Penyuluhan Ekoteologi
Oto Penyuluhan Ekoteologi, memiliki peran multifungsi. Selain
untuk sosialisasi, mobil ini akan digunakan untuk membagikan bibit-bibit pohon
saat acara Car Free Day Maros dan ke rumah-rumah warga.
Hal ini disampaikan inisiator inovasi mobil ini, Dr. Hamka
Mahmud, penyuluh agama KUA Turikale.
Lebih lanjut ia menceritakan, bahwa motivasi bermula dari Kepala
Seksi Bimas Islam, H. Ramli, saat kegiatan pembinaan penyuluh agama, di Warkop
Al-Fayyad Maccopa. Selasa 17 Juni 2025.
“Dalam arahannya H. Ramli, berucap, bahwa ia ingin melihat
PPPK angkatan 2024 atau 2025 membuat terobosan inovasi. Apa pun bentuknya yang
berkaitan tupoksinya sebagai penyuluh.
“Berangkat dari dorongan motivasi tersebut, saya mencoba
berpikir mencari gagasan baru yang orisinil, inovasi. Belum ada yang membuat.
Maka berjalan waktu kurang dari satu bulan lalu muncullah dua ide.
“Pertama, menyosialisasikan program Menteri Agama RI Bapak
Prof. Dr. AGH. Nasaruddin Umar, yakni Ekoteologi pada pengajian rutin di Masjid
Al-Markaz Al-Islami Kabupaten Maros. Pada tanggal 3 Juli 2025 antar salat
Magrib-Isya penyuluhan Ekoteologi terpublikasi pada jamaah dan warga net. Sebab
selebaran manteri dakwah disebar via seluruh grup WA dan juga lewat
livestreaming Facebook Al-Markaz Maros Channel.
“Kedua, Oto Penyuluhan Ekoteologi. Ide ini muncul setelah
melihat teman PPPK angkatan sebelum saya yang membuat inovasi bertema,
"Penanaman Pohon dan Kemah Kerukunan". Lalu terbersitlah gagasan
untuk jadikan mobil pribadi saya dibranding dengan tulisan, "Oto
Penyuluhan Ekoteologi". Lengkap dengan speaker toa yang terpasang di atap
mobil. Oto penggalan dari kata otomotif yang artinya kendaraan. Penyuluhan
artinya menerangkan,” jelasnya.
“Mobil ini, ke mana pun akan mengaspal menjadi wadah syiar
program Bapak Menteri Agama RI.”
Lanjut Hamka, bahwa mobil ini akan menjadi alat syiar,
termasuk keliling mengajak warga untuk meramaikan kegiatan keagamaan. Di
antaranya menyemarakkan MTQ tingkat provinsi Sulawesi Selatan tahun 2026 yang
akan berlangsung di Kabupaten Maros.
“Adapun biaya pembuatan breanding mobil berasal dari gaji
perdana saya yang disisihkan. Sementara kendaraan telah satu tahun lebih
dipakai secara pribadi.
“Namun roda empat ini, juga menarik asalnya. Sebab dari rezeki
yang tidak terduga. Yakni bersumber dari dana santunan pemerintahan Presiden
Jokowi ketika membuat Kepres bantuan kepada ahli waris, bagi anaknya yang wafat
akibat penyakit gagal ginjal. Saya memperoleh dana santunan 50 juta. Uang
inilah dipakai untuk membeli mobil bekas.
“Inovasi ini, saya dedikasikan mewakili teman seangkatan
PPPK tahap 1 tahun 2024 khususnya dari penyuluh yang baru saja terangkat. Agar
semangat bekerja dan kompak dalam giat menjalankan tugas kepenyuluhan.
“Dan semoga dengan diluncurkannya inovasi Oto Penyuluhan
Ekoteologi tersebut dapat memudahkan pekerjaan saya menyampaikan segala tema
penyuluhan,” tutup Hamka.
Terpenting, mobil ini akan mengaspal di seluruh wilayah
Kabupaten Maros untuk menyukseskan program ekoteologi Kementerian Agama.
Oto Penyuluhan Ekologi, juga menjadi simbol perintah agama
untuk menanam dan merawat tumbuhan, demi menjaga keseimbangan alam, membangun
bangsa dan mewujudkan negeri yang damai. (Hamka)