Pembinaan Siswa Kristen, Kakankemenag Gowa : Semua Agama Ajarkan Cinta Kasih

Kontributor

Pattallassang (Kemenag Gowa). Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, H. Jamaris didampingi Kasubbag TU, H. Muhammad Jamil membuka sekaligus memberikan materi pada Pembinaan Agama Siswa Kristen di SD Inpres Satu Atap Moncongloe, Kecamatan Pattallassang, Kamis (13/3/2025). Mengusung tema, "Kasih Kepada Tuhan Sesama".
Kementerian Agama mempunyai kewajiban untuk mengurus seluruh agama yang diakui oleh Negara. "Alhamdulilah di Gowa ini suatu kesyukuran kita, semua agama ada, walaupun dulu ketika Gowa masa kerajaan, menyatakan diri Islam sebagai agama resmi kerajaan. Tapi di Gowa mempunyai prinsip siapapun yang sudah minum airnya orang Gowa itu berarti sudah jadi orang Gowa, " ungkap Kakankemenag Gowa, Jamaris.
Ia lalu mengungkapkan untuk tidak perlu merasa khawatir dalam menjalankan kegiatan keagaaman. "Jangan ada kekhawatiran, pikiran bahwa kemudian akan menganggu kita membatasi kita dalam kegiatan keagamaan. Karena agama adalah sesuatu yang sangat asasi untuk semua orang dan dilindungi undang undang, " tukasnya.
Semua agama termasuk Islam, Kristen, Katolik mengajarkan tentang cinta kasih, mengajarkan bagaimana saling menyayangi saling mengasihi. "Bahkan kita meyakini semuanya, bahwa cinta yang sesungguhnya adalah sesuatu yang bernilai universal dan dimiliki oleh setiap manusia. Cinta kepada Tuhan, cinta kasih kita kepada sesama manusia bahkan cinta kita kepada lingkungan, " papar Jamaris.
Menyinggung Kemenag Sulsel Go Green, Kakankemenag menegaskan bahwa lingkungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. "Sepanjang kita mencintai alam dan lingkungan maka alam tidak akan pernah menghianati kita, " tambahnya.
Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia itu pasti akibatnya juga kepada manusia. Oleh karena itu, kita mengajarkan ajaran tentang cinta kepada agama dan cinta keada tuhan semuanya.
Tujuan sesungguhnya dari pembelajaran keagamaan baik di SD, Madrasah, SMP adalah bagaimana mendekatkan para pemeluk agama ke agamanya. "Kadang terjadi konflik karena pemeluk tidak memahami apa yang menjadi inti ajaran agamanya, " imbuhnya.
Oleh karena itu Kakankemenag berharap anak-anak untuk hidup rukun dan damai menjauhi kekerasan. Persoalan beda agama adalah persoalan yang tidak perlu diperbesarkan. Karena tidak ada orang yang lahir bisa memilih agamanya.
"Tetap semangat, jangan berkecil hati karena merasa minoritas. Kita semua adalah umat tuhan yang patut mendapatkan perlakuan yang baik khususnya dalam hal pendidikan," tegas mantan Kakankemenag Sinjai itu.
Jamaris sangat mengapresiasi program yang dirancang oleh penyuluh kristen ini. kegiatan ini, adalah suatu langkah maju, karena anak-anak perlu mendapat pendidikan agama yang baik, pendidikan agama yang cukup. Karena bagaimana mungkin bisa mengenal agamanya dekat dengan agamanya kalau kemudian tidak dilakukan bimbingan.
Menjadi pemeluk agama yang baik adalah menjadi bagian dari menjaga keutuhan bangsa ini. "Bangsa ini adalah bangsa yang mejemuk tetapi kita disatukan oleh satu ikatan yang sama namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Penyuluh Agama Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Jeanette Patricia Angle Dunie, yang mengusung tema "Kasih Kepada Tuhan Sesama".
Menurut Jeanette, kegiatan ini diselenggarakan agar siswa dapat memahami kasih kepada Tuhan dan sesama. "Siswa juga dapat mengekspresikan dan mengaplikasikan kasih itu kepada tuhan dan kepada sesama manusia, " tutur Jeanette.
Dijelaskan bahwa, kepada Tuhan, siswa tidak hanya berbicara untuk taat beribadah, membaca alkitab, berdoa, tetapi juga mereka harus peduli terhadap lingkungan disekitar mereka. "Contohnya kelestarian alam, merawat tanaman, dan menjaga kebersihan lingkungan itu juga menjadi tanggung jawab kita ketika kita menerima kasih Tuhan dan juga tanggungjawab kita mengasihi Tuhan lewat merawat lingkungan alam sekitar dan sesama kita. Dan tidak boleh membedakan-bedakan," jelas mantan penyuluh Kristen Kemenag Makassar itu.
Dalam Kesempatan yang sama, Kakan Kemenag didampingi Kasubbag TU juga memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa SMP 5 Satap Moncongloe yang sedang melaksanakan kegiatan pesantren ramadan itu.
Jamaris menyampaikan kabar gembira karena ada kebijakan 100 hari ibu bupati dan wakil bupati Gowa yang baru saja kemarin dilaunching namanya Gowa Pintar atau Gowa Caradde yaitu "Ayo Mengaji".
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan karakter. 30 menit sebelum pembelajaran dimulai, Siswa diharapkan agar dapat membaca AlQuran. Baik dalam bentuk tadarus, atau masih pengenalan huruf, apapun bentuknya intinya kita mengaji dulu. Mengaji itu bukan hanya baca AlQuran, tapi mengkaji AlQuran itu juga namanya mengaji.
"Saya berharap program ini dikawal dengan baik oleh satuan pendidikan baik di Diknas maupun kami di Kementerian Agama, karena kita sama sama dari lembaga pendidikan, " harapnya.
Saya sangat bangga dengan pemerintahan yang baru kita. Yang luar biasa perhatiannya terhadap perkembangan agama. Oleh karena itu anak-anak ku sekalian, manfaafkan waktu luang untuk mengenal kitab suci kita. Karena kitab suci itu petunjuk bagi kita semua termasuk penjelasan penjelasan atas petuntuk itu.(NK/OH)