Penyuluh Agama Islam KUA Makale Selatan Ikuti Program Pembibitan Dai Muda Nasional 2025

Kontributor

Jakarta Timur (Humas Kemenag Tana Toraja) --- Tri Handayani, CPNS Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Makale Selatan, Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja, terpilih sebagai salah satu peserta Program Pembibitan Calon Dai Muda Tingkat Nasional Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada 4–8 Agustus 2025.
Dari 634 pendaftar se-Indonesia, hanya 200 peserta yang lolos, termasuk tiga dari Sulawesi Selatan, salah satunya Tri Handayani. Usai pelatihan, para peserta dijadwalkan menjalani praktik dakwah pada 8–13 Agustus 2025 di sejumlah pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, saat membuka kegiatan menjelaskan bahwa Kemenag saat ini memfokuskan tiga orientasi dakwah, yaitu dakwah pemberdayaan, dakwah pencerahan, dan dakwah pembangunan.
“Dakwah pemberdayaan menempatkan dai sebagai agen peningkatan kesejahteraan umat. Dakwah pencerahan bertujuan memperkuat literasi keagamaan dan moderasi beragama. Sementara dakwah pembangunan menjadikan dai mitra strategis dalam pembangunan nasional,” terangnya.
Abu Rokhmad juga menegaskan pentingnya dakwah kolaboratif lintas sektor. “Kita ingin mencetak dai muda yang siap lahir batin, siap berdakwah, dan siap memimpin umat. Mereka adalah dai masa depan untuk Indonesia Emas,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kasubdit Dakwah dan Hari Besar Islam, Amirullah, menekankan bahwa pembinaan dai muda harus relevan dengan perkembangan zaman.
“Sekarang ini orang lebih takut kehilangan sinyal daripada kehilangan arah hidup. Dunia digital telah menjadi pusat kehidupan kita,” jelasnya.
Ia menambahkan, program ini tidak hanya mencetak penceramah, tetapi juga melahirkan kader dai yang ramah, adaptif, dan kontekstual.
“Kita ingin dai yang menjadi pedagang nilai agama, bukan provokator. Dai yang menyampaikan nilai, bukan menyulut amarah,” tegas Amirullah.
Dengan adanya program ini, diharapkan lahir generasi dai muda yang mampu berdakwah dengan pendekatan bijak, sejuk, dan sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini yang menjunjung tinggi toleransi dan keseimbangan. (TH)