Sinjai (Kemenag Sinjai) -- Penyuluh Agama Islam terus menunjukkan pengabdiannya dengan mendekatkan layanan keagamaan ke masyarakat. Melalui berbagai kegiatan sosial, edukasi, dan pendampingan, para penyuluh hadir sebagai penghubung antara aturan agama, layanan KUA, dan kebutuhan warga di tingkat desa dan dusun. Rabu (20/08/2025).

Kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisasi hukum keluarga (termasuk pencatatan nikah), bimbingan pra-nikah (Bimwin), Gerakan Sadar (GAS) Pencatatan Nikah, serta penyuluhan pencegahan pernikahan dini. Penyuluh juga aktif melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga dan jemput bola ke dusun-dusun terluar untuk memastikan informasi serta layanan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Untuk memudahkan warga pelosok, Asri mendorong sinergi pemerintah desa,  sebagai jejaring penggerak GAS pencatatan nikah. “Kami siap menjemput bola. Silakan hubungi kami jika butuh panduan berkas, jadwal, atau pendampingan khusus,” jelasnya.

Tokoh masyarakat Balantieng mengapresiasi langkah jemput bola ini. Menurutnya, kehadiran penyuluh di dusun terluar membuat informasi lebih mudah dipahami dan mendorong warga menyiapkan pernikahan secara tertib. “Sosialisasi langsung seperti ini sangat membantu. Warga jadi paham manfaat nikah tercatat,” ungkapnya.

Melalui pendekatan door to door dan forum warga, KUA Sinjai Borong berharap angka pernikahan tercatat di Desa Bonto Tengnga terus meningkat, sekaligus memperkuat literasi hukum keluarga hingga tingkat dusun. Program ini akan dilanjutkan secara berkala dengan pendampingan lanjutan bagi warga yang telah menjadwalkan pernikahan.

Dengan langkah-langkah proaktif dan pendekatan yang humanis, pengabdian penyuluh agama Islam berperan penting dalam memperkuat akhlak, menurunkan angka pernikahan dini, serta meningkatkan literasi hukum keagamaan di akar rumput. Kedepan, diharapkan program ini terus diperluas agar manfaatnya dirasakan lebih luas lagi oleh masyarakat. (ifz/A.Q)